Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) menargetkan pra penjualan (marketing sales) sebesar Rp 1,25 triliun tahun ini. Target tersebut turun 10,7% dibandingkan tahun lalu yaitu sebesar Rp 1,4 triliun.
Tondy Suwanto, Direktur PT Puradelta Lestari Tbk mengatakan, turunnya target tersebut lantaran tahun 2017 lalu perusahaan mencatatkan penjualan lahan pada perusahaan patungan yaitu PT Panahome Deltamas Indonesia. "Sebetulnya kalau tanpa menghitung penjualan lahan ke JV tersebut target kita masih relatif sama dari tahun lalu," katanya di Jakarta, Senin (23/4).
Sekitar 80% dari target tersebut diharapkan akan disumbang dari kawasan industri dan sisanya akan berasal dari proyek properti. Tahun ini, perusahaan berkode emiten DMAS ini akan mulai meluncurkan proyek perdana yang dikembangkan lewat Panahome Deltamas Indonesia.
Dari total 37 hektare (ha) yang akan dikembangkan, perusahaan patungan dengan Panahome Gobel Indonesia itu akan mengembangkan 13 ha lahan untuk tahap pertama. Disana akan dibangun hunian landed house yang akan menyasar segmen menengah atas. Rencananya proyek itu akan dirilis paska Lebaran tahun ini.
Sementara untuk lahan industri, DMAS memasang target bisa mencatatkan penjualan sekitar 40 ha tahun ini. Target ini juga cenderung turun dibandingkan perolehan tahun lalu yang berhasil mencatatkan penjualan sekitar 59,1 ha.
Tondy mengatakan, penurunan target secara volume tersebut karena pemegang saham perusahaan yang berasal dari Jepang lebih memilih untuk berhati-hati menjelang tahun politik. "Lebih baik dipertengahan jalan kami menaikkan target daripada terlalu agresif tapi akhir target malah meleset," kata Tondy.
Menurut Tondy, selama kuartal I-2018, pihaknya sudah mencatatkan marketing sales yang cukup besar jauh dari pencapaian kuartal I-2017. Hanya saja, perusahaan belum bersedia menyampaikan update penjualan pemasaran di periode tiga bulan pertama itu.
Saat ini, lahan industri Puradelta di Greenland Interational Industrial Center (GIIC) yang siap dijual masih cukup besar mencapai 300 ha. Harga rata-rata lahan di sana sekitar Rp 2,2 juta -Rp 2,5 juta per m². "Itu sudah mencakup kenaikan sekitar 5%-10% dibandingkan tahun sebelumnya," kata Tondy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News