Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Pupuk Indonesia (Persero) akan menerbitkan obligasi sebanyak-banyaknya Rp 3,6 triliun. Ini merupakan tahap I dari program Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dengan total Rp 10 triliun.
Obligasi berkelanjutan I tahap I Pupuk Indonesia dibagi menjadi dua seri yakni seri A bertenor tiga tahun dan seri B bertenor tujuh tahun. Kupon obligasi seri A ditawarkan sekitar 7,75%- 8,5%. Sementara seri B ditawarkan dengan bunga 8,25%-8,85%.
Sesuai dengan rencana, pembayaran bunga akan dilakukan setiap tiga bulan. Surat utang tanpa jaminan tersebut telah mendapat peringkat AAA dari Fitch Rating.
Pupuk Indonesia telah menunjuk PT Bahana Securities, BCA Securities, Danareksa Sekuritas dan Mandiri Securitas sebagai penjamin pelaksana emisi. Sedangkan Bank Mega sebagai wali amanat.
Aas Asikin Idat, Direktur Utama Pupuk Indonesia mengatakan sekitar 16 dari dana obligasi tersebut akan digunakan untuk melunasi utang obligasi perseroan tahun 2014 seri A.
"Sedangkan 84% akan dialokasikan untuk pinjaman kepada anak usaha perseroan yakni Pupuk Sriwijaya Palembang yang akan dipakai untuk melunasi sebagian kredit investasi, " jelasnya, Senin (12/6).
Masa penawaran awal Obligasi ini ditargetkan akan dilaksanakan pada 12-20 Juni 2017, sedangkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan pada 23 Juni 2017. Penawaran umum akan dilakukan pada 4-7 Juli 2017 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia 13 Juli 2017.
Pupuk Indonesia merupakan produsen pupuk dan Petrokimia lainnya yang 100% sahamnya dimiliki oleh negara. Perusahaan ini memiliki banyak anak usaha diantaranya PT Pupuk Iskandar muda, PT Pupuk Sriwijaya, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Petrokimi Gresik, PT Rekayasa Industri, PT Pupuk Indonesia Pangan, PT Mega Eltra, PT Pupuk Indonesia Logistik dan PT Pupuk Indonesia Energi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
