Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah masih tingginya volatilitas pasar saham di Tanah Air, kinerja indeks sektor barang baku masih bertaji.
Pada penutupan perdagangan saham Kamis (12/1), indeks IDX sektor bahan baku bercokol di level 1.237,27, atau naik 1,17% dibanding hari sebelumnya.
Jika dihitung sejak awal tahun, indeks sektor bahan baku mencetak kenaikan 1,74%.
Baca Juga: Saham Sektor Indeks Bahan Baku Naik di Tengah Koreksi IHSG, Cermati Saham-Saham Ini
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Johan Trihantoro menilai, turunnya harga sejumlah komoditas berdampak positif pada sektor ini.
Maklum, industri bahan baku sangat sensitif terhadap harga komoditas,yang merupakan elemen pendukung produksi.
Jika harga komoditas naik, emiten di sektor ini akan menanggung beban biaya tinggi. "Ini terutama dalam menyediakan penunjang produksi utama" ujar Johan kemarin.
Analis Reliance Sekuritas Lukman Hakim menambahkan pelonggaran mobilitas masyarakat memberikan angin segar bagi emiten di sektor ini.
Sebab aktivitas manufaktur kembali normal.
Baca Juga: Tertekan Kenaikan Cukai, Begini Rekomendasi Saham HMSP dan GGRM dari Analis
Meski begitu, Johan mengingatkan, emiten bahan baku masih rentan terhadap volatilitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, terutama dollar Amerika Serikat (AS).
Pasalnya, mata uang asing kerap dipakai untuk patokan harga pembelian bahan baku dan bahan penunjang produksi lainnya.
Rupiah yang loyo akan menjadi beban emiten. "Jadi, diperlukan nilai kurs rupiah yang stabil terhadap mata uang asing," imbuh Johan.
Toh, Lukman memandang, saham-saham emiten di sektor bahan baku masih menarik dicermati. Salah satunya saham emiten semen.
Ini seiring adanya kebijakan harga DMO batubara bagi emiten semen.
Baca Juga: Rekomendasi Saham CPIN yang Diliputi Banyak Sentimen Positif
Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya melihat, emiten semen diuntungkan pelemahan harga batubara. "Biaya produksi akan turun," kata dia.
Cheril merekomendasikan beli SMGR, INTP, MDKA dan ANTM dengan target harga masing-masing Rp 8.500, Rp 11.200, Rp 4.990 dan Rp 2.700 per saham.
Sedangkan Lukman menyarankan investor mencermati saham INTP, SMGR, MDKA dan INCO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News