Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri Securities Crowd Funding (SCF) dinilai masih memiliki prospek yang baik. Salah satu indikatornya, bertumbuhnya penyaluran dana hingga Juli 2023.
Pengamat SCF Calvim Jonathan mengatakan bahwa prospek investasi pada crowdfunding ke depan akan terus mengalami kenaikan transaksi dan funding.
"SCF akan terus berkembang menjadi class aset yang menarik, hal itu terlihat dari perkembangan funding yang terus mengalami kenaikan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (28/7).
Baca Juga: LandX Sebut Industri Securities Crowdfunding Masih Seksi dan Menarik
Berdasarkan datanya, pendanaan SCF naik dari Januari di Rp 723,74 miliar menjadi Rp 907,90 miliar pada Juli 2023.
Apalagi katanya, semua kalangan bisa berinvestasi pada SCF. Menurutnya, terutama dari karyawan yang sudah berpenghasilan lebih dari Rp 120 juta per tahun sudah bisa mengalokasikan dana paling besar 5% untuk berinvestasi pada instrumen SCF.
"Karena investor sudah bisa mulai investasi dari Rp 500.000 dengan rata-rata imbal hasil 12%-18% per tahun," katanya.
Meski begitu, sebagai instrumen investasi tentu memiliki risiko, salah satunya potensi gagal bayar. Meski begitu, Calvim berpandangan tingkat gagal bayar saat ini masih terbilang kecil.
Baca Juga: Peluang SCF bagi Para Milenial dan Gen-Z
Oleh sebab itu, Calvim menyarankan sebelum berinvestasi di SCF, ada baiknya investor bisa mencermati beberapa hal.
"Mulai track record dalam pendaaan yang diberikan, platform yang sudah banyak liputan dari media, dan tentu yang tidak kalah penting dengan siapa saja platform tersebut telah bekerjasama," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News