kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Punya pemegang saham baru, Pefindo tetapkan rating Bank Permata (BNLI) di level idAAA


Jumat, 03 Juli 2020 / 07:00 WIB
Punya pemegang saham baru, Pefindo tetapkan rating Bank Permata (BNLI) di level idAAA


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat PT Bank Permata Tbk (BNLI) di idAAA setelah diakuisisi oleh Bangkok Bank Public Company Limited pada 20 Mei 2020. Pefindo juga memasang prospek Bank Permata dengan status stabil. 

Analis Pefindo Imelda Rusli dan Putri Amanda dalam rilis Kamis (2/7) mengatakan, Bank Permata (BNLI) adalah core subsidiary dari Bangkok Bank sehingga kemungkinan besar akan ada dukungan selama ekspansi. Terutama jika ada kesulitan keuangan. 

Saat ini, Bangkok Bank menjadi pemegang saham mayoritas Bank Permata (BNLI) dengan 89,1% saham. Bangkok Bank juga menempatkan orang di dewan komisaris Bank Permata (BNLI). 

Baca Juga: Fitch menurunkan peringkat Bank Permata (BNLI) setelah ganti pemilik

Pefindo menilai, Bangkok Bank memiliki kapasitas keuangan untuk memberikan dukungan Bank Permata. Pasalnya, Bangkok Bank leading bank di Thailand dengan presence yang kuat di korporat. 

Pada 31 Maret 2020, Bangkok Bank memiliki total aset sebesar THB 3.395,3 miliar, total ekuitas sebesar THB 415,3 miliar, dan laba bersih sebesar THB 7,7 miliar secara konsolidasi. Karena keduanya bergerak di industri perbankan, hal ini meningkatkan pentingnya BNLI sebagai induk usaha secara konsolidasi. 

Pada saat yang sama Pefindo juga menegaskan peringkat Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Tahap I/2013 di level idAA+. Sedangkan peringkat Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Tahap II/2014 dibanderol peringkat idAA dan berpotensi di-write down jika non-viability event yang dinyatakan oleh regulator terjadi. 

Peringkat Bank Permata (BNLI) dapat diturunkan jika Pefindo melihat ada dukungan dari pemegang saham berkurang baik secara capability atau willingness.

Baca Juga: Jual saham BNLI, Astra International (ASII) bisa untung Rp 6 triliun

"Kami menilai penyebaran Covid 19 dapat meningkatkan risiko industri perbankan secara keseluruhan, dan menyebabkan penurunan kegiatan usaha yang signifikan di semua sektor industri perbankan sehingga berujung kepada penurunan permintaan kredit dan jasa perbankan lainnya," terang analis Pefindo. 

Selain itu, penurunan kegiatan usaha juga dapat memperlemah kemampuan debitur dalam membayar kewajiban sehingga kualitas aset bank memburuk. Tapi jika dapat dikelola dengan baik maka perbankan dapat memberikan restrukturisasi kredit kepada debiturnya seperti diatur dalam POJK 11/2020 yang selanjutnya akan memberikan tekanan terhadap indikator profitabilitas dan likuiditas bank. 

Baca Juga: Bank Permata (BNLI) menyambut Bangkok Bank sebagai pengendali baru

Namun, Pefindo memiliki pandangan dampak Covid 19 terhadap industri perbankan lebih dapat terkelola dibandingkan dengan industri lain, didukung keaktifan dalam mengelola manajemen aset liabilitas, cadangan likuiditas memadai termasuk tambahan likuiditas yang berasal dari penurunan tarif giro wajib minimum, dan hanya sedikit tekanan terhadap risiko penarikan dana pihak ketiga.

"Kami menilai dampak dari Covid 19 atas profil kredit BNLI secara keseluruhan masih dapat dikelola, karena dukungan sangat kuat dari induk, profil permodalan dan likuiditas yang kuat, dan posisi usaha yang sangat baik di industri perbankan," terang Analis Pefindo. Kekuatan ini secara sebagian memitigasi tekanan pada profil kualitas aset dan profitabilitas BNLI karena melemahnya kemampuan debitur dalam membayar kewajiban akibat terdampak pandemi Covid 19. 

Baca Juga: Bangkok Bank akan tender offer sisa saham Bank Permata (BNLI)

Potensi tambahan kredit bermasalah di samping kredit bermasalah masa lalu dapat menimbulkan tekanan terhadap profil kualitas aset BNLI di mana dalam beberapa tahun terakhir rasio kredit bermasalahnya berada di atas rata-rata industri perbankan. "Pefindo akan memantau secara ketat dampak pandemi terhadap kinerja dan profil kredit BNLI secara menyeluruh," terang Analis Pefindo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×