kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Punya gedung baru, Roda Vivatex targetkan pendapatan 2021 tumbuh 2,7%


Kamis, 22 Juli 2021 / 18:41 WIB
Punya gedung baru, Roda Vivatex targetkan pendapatan 2021 tumbuh 2,7%
ILUSTRASI. Gedung perkantoran yang dimiliki PT Roda Vivatex Tbk


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengembang properti PT Roda Vivatex Tbk (RDTX) menargetkan pendapatan tahun 2021 dapat tumbuh 2,7% dan laba bersih naik 3,5%. Dengan kata lain, RDTX berharap dapat mengantongi pendapatan Rp 411,57 miliar dengan laba bersih Rp 244,35 miliar.

Sebagai gambaran, pada tahun 2020, RDTX membukukan pendapatan Rp 400,75 miliar dan laba bersih Rp 236,09 miliar. Pendapatan dan laba bersih tersebut masing-masing tumbuh 0,33% dan 1,42% secara tahunan. 

Direktur Utama PT Roda Vivatex Tbk Wiriady Widjaja mengatakan, target pertumbuhan tahun 2021 didorong oleh adanya pembukaan gedung baru bernama RDTX Place yang berlokasi di Kuningan, Jakarta Selatan. Menurut Wiriady, tingkat keterisian ruang di RDTX Place saat ini sudah sekitar 30%. 

Para penyewa gedung tersebut sudah menandatangani kontrak dan membayar biaya booking. Saat ini, para penyewa tengah melakukan fitting out dan mempersiapkan segala peralatan serta perlengkapan sehingga tidak lama lagi akan mulai menempati gedung tersebut.

Baca Juga: Siap-siap cuan dividen! 14 Emiten menjadwalkan cum dividen sepekan ke depan

Wiriady menuturkan, para penyewa ini mengambil sewa untuk jangka panjang dan datang dalam bentuk konsorsium alias gabungan beberapa perusahaan. 
"Harga sewanya kompetitif sekali karena mereka bersatu datangnya dengan penawaran yang menarik jadi perusahaan cukup berminat dan mengambil kesempatan untuk mengisi gedung baru ini," tutur Wiriady dalam acara public expose RDTX secara virtual, Kamis (22/7).

 

Wiriady mengakui bahwa tingkat keterisian gedung-gedung perusahaan sedikit banyak terpangaruh oleh pandemi Covid-19. Meskipun begitu, pendapatan perusahaan tetap dapat tumbuh karena penyewa kebanyakan memiliki kesepakatan sewa jangka panjang sehingga recurring income tetap terjaga.

"Ada beberapa penyewa yang setelah jatuh tempo pindah ke tempat lain tapi kami juga menerima penyewa yang relokasi dari gedung lain," kata Wiriady. 

Di sisi lain, penyewa gerai makanan dan minuman banyak yang terpengaruh pandemi Covid-19 akibat sepinya orang yang datang ke kantor.

Dari aspek operasional, RDTX akan melakukan pemangkasan biaya-biaya yang bisa dihemat. Salah satunya adalah dengan menyusun kembali penempatan tenaga keamanan dan petugas kebersihan. 

Perusahaan juga akan memberikan rasa aman dan nyaman di tempat kerja bagi pengunjung dan penyewa dengan protokol kesehatan yang ketat. Perusahaan memasang tombol tanpa sentuh, melakukan proses penyaringan di pintu masuk, memastikan ventilasi udara bersih di dalam gedung, dan melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin.

Saat ini, RDTX memiliki empat gedung perkantoran yang disewakan, yaitu Menara RDTX, Menara Standard Chartered, Menara PHE, dan RDTX Place. Menara RDTX, Menara Standard Chartered, dan RDTX Place berada di kawasan CBD Kuningan dan Karet Semanggi, sementara Menara PHE di kawasan non-CBD TB Simatupang.

Selain itu, perusahaan memiliki sejumlah lahan kosong yang belum dimanfaatkan. Tanah-tanah tersebut belokasi di Desa Benoa Bali dengan luas 7,2 hektare (ha), Commercial Park Barat (BSD City) 2,7 ha, dan Menteng Dalam (Tebet- Jakarta Selatan ) 1,4 ha.

Baca Juga: 13 Emiten Cum Dividen Pekan Depan, Ini Emiten dengan Yield dan Kinerja yang Menarik

Rencananya, tanah di Desa Benoa akan dibangun tempat pariwisata. Akan tetapi, mengingat iklim usaha pariwisata di masa pandemi masih kurang bagus, RDTX masih akan wait and see terlebih dahulu sebelum mulai menggarap proyek tersebut.

Kemudian, tanah di BSD City baru saja lunas dan saat ini sedang dalam proses pengurusan surat-surat kepemilikan. 

"Setelah selesai, kami baru akan menjajaki pembangunan. Belum ada rencana konkret tapi sepertinya akan bangun gedung perkantoran juga," ucap Wiriady.

Sementara tanah di Menteng Dalam belum memiliki rencana pembangunan. Selama persiapan tersebut, perusahaan menyewakan tanahnya ke pihak ketiga supaya memperoleh pendapatan tambahan dan mencegah lahan kosong itu dimanfaatkan orang lain yang tak bertanggung jawab.

Selanjutnya: Banjir cuan dividen! Cek jadwal cum dividen 8 emiten sepekan ke depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×