Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) harus menanggung rugi bersih sebesar Rp 971,02 miliar periode Januari–Maret 2023. Menilik laporan keuangan BUKA per 31 Maret 2023, Bukalapak mencatatkan rugi usaha senilai Rp 1,17 triliun. Nilai itu berbalik dari laba usaha senilai Rp 14,42 triliun di Maret 2022.
"Penurunan secara tahunan itu utamanya disebabkan karena pada periode kuartal I-2023, BUKA mendapatkan laba yang substansial dari nilai investasi PT Allo Bank Tbk (BBHI)," ujar manajemen Bukalapak dalam siaran pers, Jumat (28/4).
Berdasarkan laporan keuangan BUKA per kuartal pertama 20233, emiten e-commerce ini mencatat rugi nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi sebesar Rp 783,73 miliar. Sedangkan pada kuartal pertama tahun lalu, BUKA mencatat laba nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi sebesar Rp 15,49 triliun.
Alhasil, rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk BUKA menembus Rp 971,02 miliar. Nilai tersebut berbalik dari laba bersih Rp 14,55 triliun per 31 Maret 2022.
Baca Juga: Bukalapak (BUKA) Berbalik Rugi Rp 971,02 Miliar pada Kuartal I 2023
Dari sisi top line, Bukalapak membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 1 triliun. Raihan itu tumbuh 27,68% secara tahunan atau year on year (YoY) dari Rp 787,91 miliar di Kuartal I-2022.
Dalam keterangannya, BUKA mencatatkan total processing value (TPV) sebesar Rp 40,5 triliun atau tumbuh 19% secara tahunan di kuartal I-2023. Pertumbuhan itu didorong oleh peningkatan marketplace dan TPV speciality verticals.
Adapun 72% TPV Bukalapak berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia. Penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional di wilayah ini terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat.
Sementara, Bukalapak mencatatkan adjusted EBIDTA sebesar minus Rp 209 miliar pada kuartal I-2023 atau naik 44% YoY. Rasio adjusted EBIDTA terhadap TVP BUKA meningkat dari minus 1,1% menjadi minus 0,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News