kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

PTPP sudah raih kontrak baru Rp 24,3 triliun


Kamis, 20 Oktober 2016 / 19:47 WIB
PTPP sudah raih kontrak baru Rp 24,3 triliun


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) terus mendekati target kontrak baru akhir tahun. Hingga pekan kedua bulan ini, nilai kontrak baru perseroan tercatat Rp 24,3 triliun.

Angka ini setara dengan realisasi sebesar 78,39%. Asal tahu saja, manajemen menargetkan perolehan kontrak baru hingga akhir tahun ini sebesar Rp 31 triliun.

"Dengan realisasi tersebut, kami justru optimistis dapat melampaui target kontrak baru yang sudah ditetapkan," ujar Direktur Utama PTPP Tumiyana dalam keterangan resminya yang diterima KONTAN, Kamis (20/10).

Sejumlah kontrak baru yang diperoleh adalah, dua ruas tol masing-masing Rp 3 triliun dan Rp 2,7 triliun, PLMTG Lombok Peaker 130-150 MW Rp 1,42 triliun, MNP Paket B & C Reklamasi Rp 891 miliar, Mobile Power Plant 500 MW Rp 739 miliar yang berada di delapan lokasi, pembangunan Gedung BNI Tower Rp 714 miliar dan sejumlah proyek lainnya.

Perseroan juga baru saja memasuki tahap awal proyek hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Ini merupakan proyek jangka panjang dengan nilai investasi yang cukup besar, Rp 32 triliun untuk empat tahun ke depan.

Pada tahap awal, proyek ini bergulir melalui penandatanganan memorandum of understanding (MoU) yang melibatkan sejumlah pihak. Salah satunya adalah PT Hanwha Engineering & Construction Corporation, perusahaan asal Korea Selatan.

Proyek MBR merupakan proyek jangka panjang. Kelak, akan ada 170.000 unit hunian yang akan dibangun dalam waktu lima tahun ke depan. Proyek ini menyasar kelas pekerja.

Sebelumnya, PTPP juga telah menandatangani MoU dengan BPJS dan Bank BTN sebagai penyedia kredit kepemilikan rumah (KPR) bagi para pekerja yang ingin membeli hunian di proyek tersebut.

Mengingat nilai investasinya yang cukup besar, maka ke depan PTPP kembali akan menggandeng pihak ketiga lainnya. Namun, manajemen masih merahasiakan target mitra strategis berikutnya, termasuk soal porsi saham bersama Hanwa.

"Arahnya nanti konsorsium, tentu kami akan berada dalam posisi pemegang saham mayoritas," tambah Tumiyana.

Perseroan juga baru saja memperoleh penghargaan The Best EPC Company dalam kegiatan Best Electricity Award 2016. Ini merupakan bentuk penghargaan atas komitmen PTPP untuk terus meningkatkan performa kinerjanya dari tahun ke tahun.

Asal tahu saja, Indonesia Best Electricity Award merupakan program yang memberikan apresiasi terhadap perusahaan terbaik di industri ketenagalistrikan. "Penghargaan ini juga merupakan bentuk kepercayaan para investor terhadap PTPP," pungkas Tumiyana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×