Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Tbk (PTPP) targetkan kontrak baru untuk tahun ini dapat naik 35% dari raihan di tahun 2020 silam. Dengan target tersebut, perusahaan pun optimistis pendapatan usaha naik 40% dan laba bersih terkerek 50%.
Sekretaris Perusahaan PTPP Yuyus Juarsa mengatakan, raihan kontrak baru perusahaan di tahun lalu sebesar Rp 22 triliun. Artinya, tahun ini, PTPP menargetkan kontrak baru yang dapat dikantongi perusahaan sebesar Rp 30 triliun.
Adapun, untuk mencapai pertumbuhan bisnis tersebut, PTPP akan segera merealisasikan perolehan proyek tahun 2020 untuk menjadikan pendapatan yang akan di jual tahun ini.
Selain itu, Yuyus bilang, PTPP , anggota indeks Kompas100 ini, akan meningkatkan kualitas penetrasi pemasaran dengan mengubah pola dan strategi pemasaran. Perusahaan pelat merah ini bakal fokus pada proyek dengan pendanaan yang jelas, memperluas segmentasi pasar dengan memasuki ke pasar-pasar potensial sehingga dapat meningkatkan perolehan kontrak baru dan meningkatkan burning ratio.
“Sementara itu, smart recycling asset juga akan dilakukan tahun ini serta strategi defensif lainnya,” kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (29/3).
Terbaru, PTPP juga telah menandatangani kontrak perjanjian kerjasama dalam pembangunan Paket I Mandalika Urban and Tourism Infrastructure Project (MUTIP) di Nusa Tenggara Barat, pada Selasa (23/3).
Dalam proyek pembangunan infrastruktur di kawasan yang bernilai Rp 940 miliar tersebut, perusahaan pelat merah ini menjadi lead consortium, dengan porsi pekerjaan 40%.
Yuyus menjelaskan, pekerjaan PTPP itu setara dengan nilai Rp 341 miliar, dengan lingkup pekerjaan proyek akan dilakukan secara terpisah (split) diantara perusahaan konsorsium.
Baca Juga: Pembangunan Bendungan Way Sekampung ditargetkan selesai pada kuartal III-2021
PTPP akan memulai pekerjaan sesuai jadwal, yakni bulan April 2021. Pekerjaan direncanakan selama 24 bulan, atau ditargetkan rampung pada kuartal II-2023.
Selain itu, terkait proyek pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang alias Grand Batang City saat ini progres pekerjaan di lapangan untuk Klaster 1 Fase 1 dengan luas 450 hektare yaitu Zona 1, Zona 2 dan zona 3 telah selesai. Adapun pembangunan KIT Batang Fase I ini ditargetkan selesai pada 2021.
“Sedangkan untuk pekerjaan infrastruktur jalan dan jembatan masih on schedule dari target yang ditetapkan,” tambahnya.
Optimis pertumbuhan bisnis akan tercapai, PTPP akan berfokus pada pengembangan usaha di bidang infrastruktur sebesar 83,3%, properti sebesar 14,8%, dan energi sebesar 2% di tahun 2021.
Dengan target tersebut, PTPP telah menyiapkan anggaran belanja modal (capex) sebesar Rp 6,2 triliun. Rencananya capex itu akan digunakan untuk melanjutkan proyek-proyek investasi yang sudah berjalan, beberapa rencana investasi baru, serta kebutuhan pemeliharaan asset tetap.
“Dana capex tersebut berasal dari saldo kas perusahaan, kredit investasi, dan recycling asset,” ujar dia.
Sebagai informasi, pada tahun 2020 lalu PTPP membukukan perolehan kontrak baru senilai Rp 22,26 triliun. Pencapaian kontrak baru itu diperoleh dari konstruksi proyek gedung senilai 26%, konstruksi proyek infrastruktur 27%, konstruksi proyek EPC 32% dan dari anak perusahaan 15%.
Adapun emiten konstruksi pelat merah ini membukukan pendapatan sebesar Rp 15,83 triliun di tahun lalu. Jumlah ini turun 32% dibandingkan pendapatan di 2019 yang capai Rp 23,57 triliun. Sedangkan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk juga turun 84,29% menjadi Rp 26,37 miliar.
Selanjutnya: Prospek stabil, PTPP raih peringkat idA dari Pefindo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News