kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

PTPP matangkan rencana akuisisi 2 bulan ke depan


Kamis, 16 Maret 2017 / 20:54 WIB
PTPP matangkan rencana akuisisi 2 bulan ke depan


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) akan membesarkan anaknya dahulu sebelum diantar ke bursa saham. Sejumlah agenda akuisisi pun akan dimatangkan.

Meski masih merahasiakan detailnya, namun Direktur Keuangan PTPP Tumiyana memastikan sejumlah agenda akuisisi akan dituntaskan dalam waktu dekat.

"Dua akuisisi akan closing bulan ini, menyusul satu akuisisi lagi pada April nanti," ujar Tumiyana seusai kegiatan RUPS PTPP, Kamis (16/10).

Akuisisi tersebut dilakukan oleh salah satu anak usahanya, PT PP Peralatan. Target akuisisinya adalah perusahaan pondasi.

Perseroan menyiapkan dana sekitar Rp 1 triliun untuk merealisasikan rencana itu. Selain itu, PTPP juga telah menyiapkan Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun untuk agenda akuisisi yang akan dilakukan PT PP Energi.

Untuk akuisisi PP Energi, perseroan masih melakukan pengkajian terhadap beberapa perusahaan. "Siapa yang kami akuisisi, nanti saatnya akan kami declare," imbuh Tumiyana.

Yang pasti, target akuisisinya itu merupakan aset pembangkit listirk. Pasalnya, PP ENergi tengah mengejar target peningkatan kapasitas pembangkit listrik menjadi 650 megawatt (MW) dari posisi saat ini yang hanya 100 MW.

Jika ditotal, PTPP menyiapkan dana akuisisi sekitar Rp 4 triliun. Sumber pendanaan sepertinya bukan tidak menjadi issue.

Sama seperti sejumlah emiten pelat merah lainnya yang sedang agresif melakukan penggalangan dana, PTPP tahun ini menyiapkan belanja modal sebesar Rp 21 triliun.

Nah, sekitar Rp 14 triliun dari belanja modal tersebut berasal dari utang perbankan dan penerbitan obligasi. Sisanya, sebesar Rp 7 triliun berasal dari ekuitas perseroan.

Untuk instrumen obligasi, PTPP mewacanakan penerbitan obligasi belum lama ini. Nilainya sekitar Rp 3 triliun.

Obligasi itu akan dikeluarkan dengan skema Pembiayaan Infrastruktur Non-Anggaran Pemerintah (PINA). Pendanaan ini merupakan salah satu cara perseroan untuk mengumpulkan dana demi belanja modal perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×