Reporter: Issa Almawadi |
JAKARTA. PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) menandatangani kontrak penjualan 51,8 juta ton batubara kepada PT Indonesia Power. PTBA akan memasok batubara berkalori sekitar 5.000 kcal/kg untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Banten.
Kontrak tersebut berjangka waktu 10 tahun, terhitung mulai 1 Januari 2013 hingga 31 Desember 2022. Adapun harganya akan disesuaikan berdasarkan kesepakatan setiap tahun antara kedua pihak.
"Penetapan harga mengacu pada harga batubara acuan (HBA) yang ditetapkan pemerintah dan biaya angkutan kereta api dari lokasi tambang menuju pelabuhan," tutur Sekretaris Perusahaan PTBA Joko Pramono kepada wartawan di Jakarta, Kamis (14/3).
PTBA memang telah menjadi pemasok batubara ke PLTU Suralaya sejak PLTU ini mulai beroperasi.
Pada tahun lalu, PTBA juga telah menandatangani kontrak jangka panjang pasokan batubara sebesar 223,1 juta ton. "Masing-masing, 150 juta ton untuk masa 25 tahun dengan PT Huadian Bukit Asam Power sebagai bahan bakar PLTU Banko Tengah 2x620 MW di mulut tambang Tanjung Enim," ucap Joko.
Selain itu, PTBA menyediakan 68,6 juta ton batubara untuk masa 30 tahun dengan PT Pupuk Indonesia. Batubara itu akan digunakan untuk PT Pupuk Sriwijaya di Palembang, PT Pupuk Iskandar Muda di Aceh, dan PT Pupuk Kijang di Indramayu. Ada pula kontrak 4,5 juta ton batubara dengan PT Sumber Segara Primadaya sebagai pasokan untuk PLTU Cilacap di Jawa Tengah, mulai 2012 hingga 2016.
Pada Mei 2012, PTBA juga menandatangani perjanjian interim jual beli batubara dengan PT PLN. Batubara ini untuk volume pasokan tahun 2012 sebesar 2,3 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News