Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Finalisasi pendanaan bagi proyek PT Bukit Asam Transpacific Railways (BATR) ditargetkan akan selesai pada April tahun depan. "Finalisasi closing untuk BATR ditargetkan bisa kelar pada April," kata Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Sukrisno saat ditemui di Jakarta, Kamis (1/12) malam.
Sekadar informasi, proyek BATR merupakan proyek patungan antara Grup Rajawali melalui anak perusahaannya Rajawali Asia Resources (90%), dan sisanya adalah PTBA (10%). Sedangkan China Railway Group Limited memiliki hak opsi kepemilikan 10%.
Sebenarnya, Sukrisno sempat menyebut jika finalisasi closing proyek ini bisa selesai pada Oktober lalu. Namun ternyata molor mengingat belum adanya kepastian mengenai skema anak usaha yang dibangun antara PTBA dengan Grup Rajawali, yaitu PT Bukit Asam Banko (BAB).
"Saat ini, pembahasan mengenai skema BAB masih ada di Menko Perekonomian," lanjut Sukrisno. Di BAB, PTBA menguasai 65% sedangkan sisanya dikuasai oleh Rajawali Asia Resources. Rencananya perusahaan patungan itu akan memproduksi batubara rata-rata 25 juta ton per tahun selama 20 tahun yang akan diangkut oleh BATR yang akan beroperasi mulai tahun 2016.
Proyek BATR tersebut akan menyelesaikan proyek kereta api batubara dari Tanjung Enim, Sumatera Selatan ke Bandar Lambung sepanjang lebih kurang 300 km yang melewati delapan kabupaten dan satu kotamadya.
Sebenarnya pada 18 November lalu, BATR telah menandatangani kerangka kesepakatan pendanaan (financing framework agreement) dengan China Development Bank (CDB) dan China Railways Group Limited.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News