kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PTBA incar produksi batubara 18 juta ton di 2013


Jumat, 05 Oktober 2012 / 08:08 WIB
PTBA incar produksi batubara 18 juta ton di 2013
Penulis serial TV Loki bandingkan Thanos & Kang The Conqueror sebagai supervillain di Marvel Cinematic Universe.


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Sandy Baskoro

TANJUNG ENIM. PT Bukit Asam Tbk berniat menggenjot produksi batubara. Emiten yang menyandang kode saham PTBA itu membidik produksi batubara sebanyak 15 juta ton pada 2012.

Target itu diproyeksikan terus bertambah menjadi 18 juta ton pada 2013 dan mencapai 22 juta ton hingga 25 juta ton pada 2014. Namun, penurunan harga dunia bisa menjadi sandungan.

Direktur Utama Bukit Asam, Milawarma, mengatakan, perseroan mempersiapkan beberapa agenda aksi seperti melanjutkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di wilayah Sumatra Selatan, yakni mengikuti tender pembangunan PLTU Sumsel 9 dan PLTU Sumsel 10. PTBA masih menunggu pengumuman pemenang tender dari PT PLN.

Nilai investasi PLTU berkapasitas 2 x 620 MW itu ditaksir mencapai US$ 1,59 miliar hingga US$1,6 miliar. "Kami fokus meningkatkan produksi dengan efisiensi prasana produksi dan pelabuhan serta pembangunan PLTU," kata Milawarma, Rabu (3/10).

Di proyek Sumsel 9 dan Sumsel 10, manajemen membidik seluruh pasokan batubara berasal dari PTBA. "Jika pun ada sharing, PTBA harus majority," ujar dia.

Namun untuk pembangkit listrik, Milawarma bilang perseroan tak harus menguasai mayoritas dan komposisinya mirip proyek Sumsel 8. Di proyek ini, PTBA menggandeng China Huadian Corporation dan menguasai 45% saham. Struktur pembiayaannya sebesar 25% dari ekuitas dan 75% dari pinjaman perbankan.

"Yang paling penting, batubaranya berasal dari PTBA atau berasal dari tambang kami. Jadi total kuota produksi kami bisa meningkat," ungkap Milawarma.

Mengenai kinerja pada kuartal tiga ini, Milawarma enggan berkomentar. Dia hanya berujar, kinerja masih meningkat baik dari sisi produksi maupun pendapatan.

Milawarma tak menampik penurunan harga batubara dapat mempengaruhi target kinerja perseroan. Sebagai catatan, harga batubara masih dalam tren melemah dan masih berada di bawal US$ 90 per ton.

Dengan kondisi industri dan pasar batubara yang cenderung tertekan, manajemen masih optimistis target kinerja pada tahun ini bisa tercapai. Harga PTBA, Kamis (4/10), menurun 0,30% menjadi Rp 16.600 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×