Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berniat mengekspor listrik ke kawasan ASEAN. Ekspor listrik itu dilakukan melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 800-1200 Mega Watt (MW) di Riau senilai US$ 1,8 miliar- US$ 2,2 miliar.
Perseroan sudah meneken kesepakatan kerjasama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan perusahaan listrik asal Malaysia, Tenaga Nasional Berhard (TNB).
Untuk tahap awal, hasil listriknya akan dijual ke Malaysia. Nantinya, ekspor listrik ini akan menyambung ke jaringan listrik negara-negara ASEAN lainnya.
Milawarma, Direktur Utama PTBA mengatakan, ekspor listrik akan memberikan dampak ekonomi yang lebih baik antar negara ASEAN. Saat ini, perseroan tengah melakukan tahap studi kelayakan atau feasibility study (FS) untuk menentukan besaran listrik yang akan diekspor.
Nantinya sebesar 25%-30% dari total investasi PLTU akan menggunakan ekuitas dari tiga perusahaan tersebut. Sementara sisanya, perseroan akan mencari pendanaan eksternal atau project financing. Jika studi kelayakan sudah selesai dan proyek ini disetujui pemerintah masing-masing negara, PTBA bisa mulai mengekspor listrik pada tahun 2017 mendatang.
Ekspor listrik ini dianggap sebagai peluang PTBA di tengah integrasi pasar ASEAN. "Lebih baik ekspor listrik ke negara ASEAN, dibandingkan nanti mereka dapat listrik dari China." ujar Milawarma.
Namun, PTBA masih mengurungkan niatnya untuk membangun PLTU secara langsung di negara ASEAN seperti Myanmar ataupun Vietnam.
Tahun depan, PTBA menargetkan belanja modal sebesar Rp 2 triliun. Belanja modal itu merupakan pengalihan (carry over) belanja modal tahun ini yang masih belum banyak terserap di tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News