Sumber: Reuters | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Timah menyatakan telah menghentikan ekspor timah dan menyatakan adanya force majeure sejak keluarnya aturan baru yang memaksa eksportir timah terdaftar (ET Timah) memperdagangkannya timah di bursa lokal sejak Jumat lalu .
Sekretaris Perusahaan Timah Agung Nugroho kepada Reuters bilang, perusahaannya memberikan kepastian force majeure, dan membatalkan pengiriman timah selain yang diperdagangkan melalui lewat bursa timah Indonesia atau INATIN. " Ya (force majeure), kami memiliki INATIN untuk diimplementasikan, sejak 30 Agustus,” kata Agung.
Sebagaimana diketahui, total ekspor timah Indonesia naik hampir 3% tahun 2012 lalu menjadi 98.817 ton. Dan PT Timah menyumbang berkontribusi ekspor sebesar 30%.
Perlu diketahui, Indonesia melalui Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) telah meluncurkan INATIN yang merupakan bursa perdagangan timah fisik Indonesia yang diresmikan akhir pekan lalu.
Sekitar 47 ET Timah harus mendaftar dan memperdagangkan produknya di INATIN agar bisa ekspor. “Kami harus memperdagangkan timah di bursa Indonesia, dan pelanggan bisa membeli timah jika menjadi anggota terlebih dahulu," katanya .
Sementara itu, pedagang timah Singapura akan mengalami kekurangan stok beberapa bulan ke depan. "Ada hukum yang jelas di Indonesia, bahwa Anda tidak bisa mengekspor timah jika tidak dilakukan melalui bursa di Indonesia," kata seorang pedagang.
Harga timah tiga bulan di London Metal Exchange naik 1,6% pada Selasa, (3/9), dan pada transaksi terakhir harganya turun 0,2% menjadi US$ 21.524 per ton . Sementara itu, juru bicara ICDX dan CEO perusahaan tidak memberikan komentar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BKDI luncurkan bursa timah Indonesia
Tak semua happy pada paket ekonomi
