Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sehubungan dengan melonjaknya kasus Covid-19 di ibu kota mulai awal pekan depan. Selain DKI Jakarta, Provinsi Banten juga telah memutuskan untuk menerapkan PSBB di seluruh wilayahnya.
Alhasil, hampir seluruh sektor usaha pun terdampak PSBB yang kembali dilakukan ini. Salah satu emiten yang dinilai paling terdampak adalah sektor semen yang menjadi sektor penunjang infrastruktur.
Analis NH Korindo Sekuritas Ajeng Kartika Hapsari mengatakan, volume penjualan emiten semen akan semakin tertekan seiring dengan pembatasan aktivitas masyarakat.
“Terlebih, dalam waktu dekat ini mungkin hingga akhir tahun, fokus pemerintah adalah pengadaan vaksin bukan pembangunan infrastruktur,” kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (10/9).
Baca Juga: Jakarta perketat PSBB lagi, ini 3 usulan kadin agar ekonomi tidak terpuruk
Selain itu, Ajeng menilai, pemerintah akan cenderung memprioritaskan pemulihan ekonomi untuk mendongkrak dari sisi konsumsi masyarakat dibandingkan dengan proyek infrastruktur dan konstruksi yang mungkin baru akan menjadi prioritas pada tahun 2021 dan 2022.
Dus, dia memproyeksikan volume penjualan semen domestik akan melemah di kisaran 15%-18% secara tahunan. Sebagai gambaran, penjualan semen domestik tahun lalu mencapai 76,14 juta ton atau naik tipis 1,21% secara tahunan.