Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus positif Covid-19 yang terus meningkat membuat pemerintah DKI Jakarta kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara total. Penerapan PSBB yang relatif sama dengan masa awal pandemi Covid-19 ini berlaku mulai Senin, 14 September 2020.
Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya menilai, sektor yang bakal terkena dampak negatif dari segi penghasilan adalah bank, consumer discretionary, retail, jalan tol, dan otomotif. "Selama PSBB sebelumnya, yakni April-Juni 2020, sektor saham yang mencatatkan total net sell asing terbesar adalah perbankan, otomotif, dan telekomunikasi," ungkap dia dalam riset, Kamis (10/9).
Sementara itu, sektor yang diprediksi akan merasakan efek minim dari segi penghasilan adalah consumer staples (bahan pokok), farmasi, menara komunikasi, pertambangan logam, dan crude palm oil (CPO). Mengingat, di tengah PSBB, masyarakat tetap membeli bahan kebutuhan pokok, obat-obatan, dan juga membutuhkan internet serta akses komunikasi lain.
Sementara itu, perusahaan komoditas seperti CPO dan tambang logam dia perkirakan tidak akan terdampak PSBB Jakarta. Mengingat, perusahaan-perusahaan ini masih bisa berproduksi dan mengekspor hasilnya ke mancanegara.
Baca Juga: IHSG anjlok, ini aset pilihan Eastspring Investment
"Perusahaan CPO dan pertambangan logam juga dapat menikmati kenaikan harga komoditas dan pelemahan rupiah yang terjadi belakangan ini," ucap Hariyanto. Menurut dia, saat PSBB sebelumnya, pertambangan logam merupakan sektor yang mencatatkan net buy asing terbesar.
Oleh sebab itu, Mirae Asset menempatkan saham barang konsumsi, semen, dan komoditas seperti CPO, timah, nikel, dan emas dalam delapan top picks-nya. Secara berurutan, kedelapan saham tersebut adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Timah Tbk (TINS), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
"Kami pikir, ICBP dan INDF akan meneruskan performa positif selama PSBB selanjutnya karena kebijakan work from home akan meningkatkan permintaan bahan kebutuhan pokok," kata Hariyanto.
Baca Juga: Emiten-emiten yang bakal meraup keuntungan dari kebijakan perketatan PSBB
Baca Juga: IHSG anjlok 5% ke 4.891 di akhir perdagangan Kamis (10/9), puluhan saham mentok ARB
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News