Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah melemah di akhir pekan lalu, kurs rupiah diprediksi masih bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah pada perdagangan Senin (21/2). Sentimen eksternal akan mendominasi pergerakan rupiah dibanidng sentimen internal.
Mengutip data Bloomberg, Jumat (18/2), rupiah melemah tipis 0,01% ke Rp 14.327 per dollar AS. Kompak, kurs Jisdor versi Bank Indonesia (BI), mencatat rupiah melemah 0,26% menjadi Rp 14.339 per dollar AS.
Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin mengatakan, kekhawatiran mengenai lonjakan inflasi di berbagai negara berpotensi membuat rupiah melemah. Kini bank sentral global tengah bersiap melakukan normalisasi suku bunga. Kenaikan suku bunga The Federal Reserved (The Fed) berpotensi mengerek penguatan dollar AS dan rupiah jadi tertekan.
Baca Juga: Rupiah Menguat Dalam Sepekan, Simak Prediksinya untuk Pekan Depan
Senada, Komisaris Utama PT HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo menyebut, proyeksi mengenai laporan inflasi tahunan dan bulanan di Februari akan mempengaruhi pergerakan rupiah. "Angka proyeksi inflasi terbaru berada dalam kisaran target bank sentral 2%-4%", kata Sutopo, Jumat (18/2).
Selain itu, Nanang mengatakan, dollar AS juga tengah diburu sebagai aset safe haven. Maklum, tensi Rusia dan Ukraina semakin memanas.
Nanang memproyeksikan rentang pergerakan rupiah di Rp 14.300 per dollar AS-Rp 14.410 per dollar AS pada Senin (21/2). Sedangkan, Sutopo memperkirakan rupiah berada di rentang Rp 14.250 per dollar AS-Rp 14.350 per dollar AS.
Baca Juga: Rupiah Menguat Dalam Sepekan, Didukung Fundamental yang Kuat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News