kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Proyeksi pasar obligasi cerah


Kamis, 21 September 2017 / 17:41 WIB
Proyeksi pasar obligasi cerah


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Indeks Obligasi korporasi konsisten catatkan kenaikan tanpa koreksi. Sejak awal tahun indeks obligasi korporasi yang tercermin dalam INDOBeX Corporate Total Return konsisten alami pertumbuhan. Tercatat, sejak 20 Agustus 2017 hingga Rabu (20/9) indeks obligasi korporasi catatkan kenaikan 2,19% secara mulus.

Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Nicodimus Anggi Kristiantoro memproyeksikan hingga akhir tahun kinerja indeks obligasi korporasi masih akan terjaga dalam kondisi prima. Sentimen yang mendorong adalah penguatan fundamental ekonomi domestik yang tercermin dari, pertama terkendalinya inflasi. Kedua, stabilya rupiah dan suku bunga yang Nico perkirakan sanggup menahan berbagai bayang-bayang tekanan dari global. Ketiga, penerbitan obligasi korporasi baru diprediksi sanggup melebihi pencapaian pada 2016. "Likuiditas akan bertambah dan menjadi tenaga positif untuk pasar obligasi korporasi," kata Nico, Rabu (20/9).

Nico mengungkapkan kondisi pasar obligasi korporasi saat ini memang sedang diwarnai tren penurunan yield sehingga hal tersebut turut mendorong ramainya penerbitan obligasi korporasi di tahun ini. "Turunnya yield dapat menurunkan beban bunga si emiten," kata Nico.

Namun, sentimen yang bisa menjadi tantangan bagi kinerja obligasi korporasi tentu tetap ada. Nico menyebut tantangan bisa berasal dari global, seperti arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat terkait rencana pengurangan defisit di nercanya. Selain itu, adanya potensi kenaikan Fate Fun Rate (FFR) sebanyak satu kali di akhir tahun.

"Belum stabilnya perekonomian tiongkok dan sering munculnya geopolitik antar negara penguasa juga bisa berpotensi memunculkan tenakan bagi pasar obligasi Indonesia," kata Nico.

Pun sama pada obligasi pemerintah masih berpotensi positif. Menurut Nico sentimen utama berasal dari penguatan indikator ekonomi Indonesia sehingga dapat memicu turunnya persepsi risiko investor domestik maupun global terhadap pasar Surat Utang Negara (SUN). "Turunnya persepsi risiko akan semkain meyakinkan investor untuk berunvestasi di obligasi pemerintah dan dapat menopang performa pasar ditengah bayang-bayang sentimen global yang bisa menahan laju penguatan," kata Nico.

Danielisa Putriadita

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×