Reporter: Rashif Usman | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 1,55% ke level 6.161,21 pada Senin (24/3).
Menurut Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana, IHSG tertekan pergerakan mayoritas bursa Asia yang terkoreksi. Koreksi IHSG ini juga dibebani saham emiten-emiten berkapitalisasi besar dan juga emiten konglomerasi yang bergerak terkoreksi agresif.
Dari sisi sentimen investor menanti akan deadline kebijakan tarif Amerika Serikat yang akan diberlakukan 2 April 2025 mendatang dan RUPS emiten perbankan yang akan mulai dilaksanakan pada pekan ini.
"Di sisi lain waktu perdagangan juga cenderung singkat dalam rangka libur Lebaran," kata Herditya kepada Kontan, Senin (24/3).
Baca Juga: IHSG Melorot 1,55% ke 6.161 pada Senin (24/3), AMMN, BRPT, AMRT Jadi Top Losers LQ45
Untuk perdagangan Selasa (25/3), Herditya memperkirakan IHSG masih rawan melanjutkan koreksi dengan support berada di 5.975 dan resistance 6.345.
Adapun sentimen pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh waktu perdagangan yang singkat dan adanya libur Lebaran.
Di sisi lain dengan sudah diumumkannya pengurus Danantara, maka investor akan menanti kinerjanya.
Herditya merekomendasikan investor mencermati saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dengan target harga Rp 142-Rp 152, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) dengan target harga Rp 1.615-Rp 1.845,dan PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) pada target harga Rp 122-Rp 130.
Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan mengatakan meskipun sempat mengalami tekanan, IHSG berhasil rebound di akhir sesi dan membentuk lower shadow, yang menggambarkan adanya tekanan beli yang terjadi di pasar.
Indikator modern seperti stochastic RSI menunjukan pergerakan bergerak antara are pivot dan oversold yang menjadi sinyal potensi konsolidasi dalam waktu dekat.
"Dengan demikian, kami memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 6.100-6.250 pada perdagangan Selasa (25/3)," ujar Valdy dalam risetnya, Senin (24/3).
Valdy menjelaskan volatilitas IHSG pada perdagangan Senin (24/3) dipengaruhi sikap wait and see dari para pelaku pasar yang masih mencermati susunan tim Danantara yang baru diumumkan siang harinya.
Investor saat ini masih dalam tahap menilai kredibilitas anggota tim serta arah kebijakan yang akan diterapkan oleh manajemen, terutama mengingat kehadiran sejumlah nama besar dari dalam dan luar negeri dalam struktur organisasi tersebut.
Baca Juga: IHSG Sempat Jatuh Jelang Pengumuman Pengurus Danantara, Airlangga: Market itu Dinamis
Ke depan, pasar akan menantikan rilis data Indeks Keyakinan Konsumen di Amerika Serikat untuk bulan Maret, yang diperkirakan mengalami sedikit penurunan ke level 94.00 dari sebelumnya di 98.30.
Penurunan ini diperkirakan disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kekhawatiran terhadap tarif dalam perang dagang yang direncanakan akan diimplementasikan pada bulan April, yang diproyeksikan akan memberikan tekanan inflasi lebih lanjut.
Peningkatan inflasi ini berpotensi melemahkan daya beli konsumen, sehingga berdampak pada tingkat optimisme mereka terhadap kondisi ekonomi ke depan.
Selanjutnya: Istana Kumpulkan Analis Pasar Modal
Menarik Dibaca: 5 Film Populer dari Dalam dan luar Negeri Ini Kisahnya Berlatar Pulau Bali
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News