Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 87,92 poin atau 1,20% ke level 7.209 pada penutupan perdagangan hari Selasa (13/2).
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, pada perdagangan sebelum Pemilu, IHSG terkoreksi tajam 1,2%. Koreksi IHSG tersebut dibebani oleh emiten-emiten dari grup Prajogo Pangestu yang pada perdagangan kemarin tumbang.
“Di sisi lain investor cenderung wait and see menjelang Pemilu dan rilis data inflasi Amerika Serikat (AS),” ujar Herditya kepada Kontan.co.id, Rabu (14/2).
Untuk hari ini, IHSG rawan terkoreksi terlebih dahulu dengan support di level 7.180 dan resistance 7.235. Sentimennya berasal dari pergerakan harga komoditas global ditambah akan ada rilis data neraca perdagangan Indonesia dan penjualan ritel AS.
“Dari sisi pemilu yang masih hasil quick count tampaknya juga masih akan menjadi penantian dari investor,” ungkap dia.
Herditya menyarankan investor untuk mencermati saham MEDC dengan target harga Rp 1.265-Rp 1.345 per saham, BIRD Rp 1.825-Rp 1.940 per saham, dan ISAT Rp 10.000-Rp 10.375 per saham.
Baca Juga: Ini Dampak Pilpres Satu atau Dua Putaran bagi IHSG, Intip Rekomendasi Saham
Research Analyst Phintraco Sekuritas Nurwachidah mengatakan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support 7.150 dan resistance 7.300, dengan pivot di 7.250.
Sentimen dari pasar global berasal dari investor yang tengah mencermati rilis data inflasi Inggris yang dijadwalkan pada Rabu (14/2). Konsensus menunjukkan bahwa angka inflasi diperkirakan akan meningkat menjadi 4,20%, naik dari level 4% pada bulan Desember 2023.
“Kenaikan inflasi yang terjadi akan mempengaruhi keputusan Bank of England (BOE) terkait suku bunga acuan, di mana mereka berpotensi kembali mempertahankan suku bunga acuan pada tingkat yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama,” kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (14/2).
Dari dalam negeri, rilis data penjualan mobil mengalami penurunan, dari bulan Desember sebesar -19,1% menjadi -26,10% di Januari 2024. “Akan tetapi, rilis data consumer confidence bulan Januari 2024 menunjukkan kestabilan pada level di atas 100 atau 125 basis poin (bps),” tutur dia.
Nurwachidah menyarankan investor untuk mencermati saham ACES, AMRT, TINS, MBMA, dan TBIG pada perdagangan besok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News