kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   0,00   0,00%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Proyek superblok, kontributor terbesar DILD


Selasa, 15 Juli 2014 / 18:19 WIB
Proyek superblok, kontributor terbesar DILD
ILUSTRASI. Perumahan Summarecon Bogor yang dikembangkan PT Summarecon Agung Tbk.


Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Proyek superblok yang dikembangkan emiten properti PT Intiland Development Tbk (DILD) memberi kontribusi yang paling besar terhadap total marketing sales perseroan di semester satu ini.

Secara segmentasi produknya, proyek-proyek superblok mixed use telah mencatat penjualan akumulatif sebesar Rp 593 miliar atau 50,2% dari total marketing sales.

Bahkan, perseroan optimis dapat mencapai target marketing sales 2014 sebesar Rp 2,8 triliun, dengan perolehan proyek-proyek superblok. “Untuk mencapai target tahun ini, perusahaan membuat strategi dengan fokus pada pengembangan superblok. Model pengembangan skala besar dan jangka panjang akan memberikan kontribusi positif di masa mendatang kepada perusahaan,” ucap  Archied Noto Pradono, Direktur Pengelola dan Modal Intiland, dalam siaran pers, Selasa (15/7).

Ia menuturkan, salah satu proyek superblok yang menyumbang penjualan terbesar adalah Proyek Aeropolis dengan kontribusi Rp 330 miliar atau 28% dari total marketing sales. Di samping itu, South Quarter dengan kontribusi Rp132,9 miliar atau 11%, dan Spazio yang mencatatkan penjualan Rp117,6 miliar atau 10%.

Sementara, kontribusi lainnya berasal dari pengembangan hunian sebesar Rp380 miliar atau 32,2%, sementara kawasan Industri sebesar Rp 111 miliar atau 9,4% dari total marketing sales.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×