kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Proyek pembangkit listrik biomassa milik Kencana Energi (KEEN) masuk tahap negosiasi


Minggu, 01 Desember 2019 / 20:45 WIB
Proyek pembangkit listrik biomassa milik Kencana Energi (KEEN) masuk tahap negosiasi
ILUSTRASI. pembangkit listrik tenaga air PLTA PT Kencana Energy Kencana Energi Lestari Tbk - PT Kencana Energy membangun PLTA kedua, yaitu PLTA Air Putih, yang berlokasi di Kabupaten Lebong, Bengkulu.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pembangunan proyek pembangkit listik tenaga biomassa (PLTBM) milik PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) di Kalimantan Timur terus bergulir. Saat ini, proyek tersebut telah memasuki tahap negosiasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Adapun negosiasi yang dilakukan adalah terkait power purchase agreement (PPA) untuk energi baru terbarukan (EBT).

Baca Juga: Laba turun 36%, ini kata Kencana Energi Lestari (KEEN)

Kontan.co.id mencatat, selain berencana membangun PLTBM, KEEN juga akan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau solar panel.

PLTBM rencananya akan memiliki kapasitas 10 megawatt (MW) sementara untuk solar panel direncanakan memiliki kapasitas 20 MW.

“Saat ini sedang digodok pemerintah,” ujar Direktur Utama Kencana Energi Lestari Henry Maknawi kepada Kontan.co.id, Minggu (1/12).

Henry optimistis, proyek ini akan berjalan lancar. Sebab, ia mengaku pemerintah cukup kooperatif dalam proses pembangunan proyek pembangkit listrik dengan menggunakan energi terbarukan.

Baca Juga: Bangun pembangkit listik di Kalimantan, Kencana Energi (KEEN) tunggu lampu hijau PLN

“Kelihatannya kabinet ini lebih peduli ke energi terbarukan, dan akan mendukung,” sambungnya.

Namun, Henry belum bisa mengungkapkan ihwal skema pendanaan dan biaya yang dibutuhkan untuk membangun dua pembangkit listrik ramah lingkungan ini.

Sebab, biaya pembangunan sangat bergantung pada kapasitas dari masing-masing pembangkit listrik. “Kami masih menunggu negosiasi kapasitas,” imbuhnya.

Baca Juga: Ibu kota pindah, Kencana Energi (KEEN) siap bangun pembangkit listrik di Kalimantan

Untuk diketahui, pembangunan dua pembangkit listrik ini merupakan bentuk dukungan KEEN terhadap target bauran energi baru terbarukan (EBT) yang dicanangkan pemerintah.

Hingga 2025, pemerintah menargetkan bauran EBT dalam negeri mencapai 23% dari total pemakaian energi nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×