kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.781.000   -38.000   -2,09%
  • USD/IDR 16.565   165,00   0,99%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Proyek pembangkit listrik biomassa milik Kencana Energi (KEEN) masuk tahap negosiasi


Minggu, 01 Desember 2019 / 20:45 WIB
Proyek pembangkit listrik biomassa milik Kencana Energi (KEEN) masuk tahap negosiasi
ILUSTRASI. pembangkit listrik tenaga air PLTA PT Kencana Energy Kencana Energi Lestari Tbk - PT Kencana Energy membangun PLTA kedua, yaitu PLTA Air Putih, yang berlokasi di Kabupaten Lebong, Bengkulu.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pembangunan proyek pembangkit listik tenaga biomassa (PLTBM) milik PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) di Kalimantan Timur terus bergulir. Saat ini, proyek tersebut telah memasuki tahap negosiasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Adapun negosiasi yang dilakukan adalah terkait power purchase agreement (PPA) untuk energi baru terbarukan (EBT).

Baca Juga: Laba turun 36%, ini kata Kencana Energi Lestari (KEEN)

Kontan.co.id mencatat, selain berencana membangun PLTBM, KEEN juga akan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau solar panel.

PLTBM rencananya akan memiliki kapasitas 10 megawatt (MW) sementara untuk solar panel direncanakan memiliki kapasitas 20 MW.

“Saat ini sedang digodok pemerintah,” ujar Direktur Utama Kencana Energi Lestari Henry Maknawi kepada Kontan.co.id, Minggu (1/12).

Henry optimistis, proyek ini akan berjalan lancar. Sebab, ia mengaku pemerintah cukup kooperatif dalam proses pembangunan proyek pembangkit listrik dengan menggunakan energi terbarukan.

Baca Juga: Bangun pembangkit listik di Kalimantan, Kencana Energi (KEEN) tunggu lampu hijau PLN

“Kelihatannya kabinet ini lebih peduli ke energi terbarukan, dan akan mendukung,” sambungnya.

Namun, Henry belum bisa mengungkapkan ihwal skema pendanaan dan biaya yang dibutuhkan untuk membangun dua pembangkit listrik ramah lingkungan ini.

Sebab, biaya pembangunan sangat bergantung pada kapasitas dari masing-masing pembangkit listrik. “Kami masih menunggu negosiasi kapasitas,” imbuhnya.

Baca Juga: Ibu kota pindah, Kencana Energi (KEEN) siap bangun pembangkit listrik di Kalimantan

Untuk diketahui, pembangunan dua pembangkit listrik ini merupakan bentuk dukungan KEEN terhadap target bauran energi baru terbarukan (EBT) yang dicanangkan pemerintah.

Hingga 2025, pemerintah menargetkan bauran EBT dalam negeri mencapai 23% dari total pemakaian energi nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×