Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Provident Investasi Bersama Tahap II Tahun 2024 dengan nilai Rp 1,25 triliun.
Melansir keterbukaan informasi BEI, obligasi ini diterbitkan tanpa warkat dan ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok.
Sebelumnya, PALM menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Provident Investasi Bersama Tahap I Tahun 2023 senilai Rp 157,82 miliar. Obligasi Berkelanjutan II Tahap I ini menawarkan bunga 7,5% dengan frekuensi pembayaran per tiga bulan pada tenor 370 hari.
Penawaran umum berkelanjutan (PUB) PALM ini secara keseluruhan memiliki target dana yang dihimpun sebesar Rp 5 triliun.
Baca Juga: Fitch Ratings Sebut Ada Risiko Refinancing Untuk Emiten Properti
Seluruh nilai pokok obligasi Berkelanjutan II Provident Investasi Bersama Tahap II Tahun 2024 yang akan dikeluarkan berjumlah sebanyak -banyaknya sebesar Rp 1,25 triliun. Pokok obligasi sebesar Rp 654,63 dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment), yang terbagi dalam dua seri.
Seri A memiliki jumlah pokok sebesar Rp 452 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 8% per tahun. Jangka waktu selama 367 hari kalender sejak tanggal emisi.
Seri B memiliki jumlah pokok Rp 202,63 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,75% per tahun. Jangka waktu selama tiga tahun sejak tanggal emisi.
Lalu, sisa dari pokok obligasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp 595,36 miliar dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort).
“Bila jumlah dalam penjaminan kesanggupan terbaik (best effort) tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka atas sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban perseroan untuk menerbitkan obligasi tersebut,” ujar manajemen dalam prospektus di keterbukaan informasi, Kamis (29/2).
Jumlah pokok obligasi dapat berkurang sehubungan dengan pelunasan pokok obligasi masing - masing seri obligasi. Pembayaran bunga dilakukan pada tanggal 19 setiap bulan.
Seluruh dana yang diperoleh dari penawaran umum obligasi ini, setelah dikurangi dengan biaya -biaya emisi, akan digunakan untuk dua hal utama.
Baca Juga: Total Penawaran Lelang SUN Capai Rp 61,04 Triliun, Tenor Lima Tahun Paling Diminati
Pertama, sebesar US$ 70 juta atau Rp 1.094 miliar akan digunakan untuk melakukan pembayaran dipercepat atas pokok utang perseroan kepada United Overseas Bank Limited (Bank UOB) berdasarkan Perjanjian Fasilitas untuk Fasilitas Kredit Bergulir sebesar US$ 75 juta tanggal 31 Agustus 2023.
“Dengan pembayaran, saldo kewajiban perseroan dalam Perjanjian Fasilitas Kredit Bergulir US$ 75 juta itu dapat menjadi nihil,” ungkap manajemen.
Kedua, sisa dana akan digunakan oleh perseroan dan/atau perusahaan anak untuk mengembangkan portofolio investasi dalam bentuk pembelian saham.
“Pembelian saham bisa pada satu atau lebih perusahaan tercatat di sektor sumber daya alam, teknologi, media dan telekomunikasi, dan/atau logistik, atau efek bersifat ekuitas lainnya,” papar manajemen.
Per 30 November 2023, Grup PALM mempunyai liabilitas yang seluruhnya berjumlah Rp 6,294 miliar.
Utang yang akan jatuh tempo dalam tiga bulan sejak diterbitkannya Informasi Tambahan Ringkas ini adalah Obligasi Berkelanjutan I Provident Investasi Bersama Tahap I Tahun 2023 (Obligasi Berkelanjutan I Tahap I) Seri A sebesar Rp286,0 miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 7 April 2024.
Perseroan berencana untuk membayar kewajiban ini dengan menggunakan kombinasi arus kas dari hasil penjualan investasi dan penerimaan pinjaman bank.
“Sebagian dana yang diperoleh dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I juga akan digunakan untuk melakukan pembayaran dipercepat atas pokok utang berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit Bergulir US$ 70 juta,” papar manajemen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News