kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.840   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.383   -59,15   -0,92%
  • KOMPAS100 914   -9,56   -1,04%
  • LQ45 713   -9,71   -1,34%
  • ISSI 202   -0,45   -0,22%
  • IDX30 372   -5,23   -1,38%
  • IDXHIDIV20 451   -7,36   -1,60%
  • IDX80 104   -1,24   -1,18%
  • IDXV30 110   -1,78   -1,59%
  • IDXQ30 122   -1,73   -1,40%

Prospek TPIA Usai Akuisisi Saham Shell di Singapore Energy and Chemicals Park


Selasa, 08 April 2025 / 19:09 WIB
Prospek TPIA Usai Akuisisi Saham Shell di Singapore Energy and Chemicals Park
ILUSTRASI. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) telah menyelesaikan akuisisi saham Shell Singapore Pte. Ltd. (SSPL) di Shell Energy and Chemicals Park (SECP) yang kini menjadi Aster Energy and Chemicals Park di Singapura.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) telah menyelesaikan akuisisi saham Shell Singapore Pte. Ltd. (SSPL) di Shell Energy and Chemicals Park (SECP) yang kini menjadi Aster Energy and Chemicals Park di Singapura. 

Akuisisi ini diyakini akan membawa manfaat besar bagi emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu tersebut pada masa mendatang.

Sebagai informasi, akuisisi ini dilakukan melalui CAPGC Pte. Ltd., yang merupakan perusahaan patungan antara Chandra Asri Capital Pte. Ltd., anak usaha TPIA dan Glencore Asian Holdings Pte. Ltd, sebagai anak usaha Glencore. Kesepakatan ini diselesaikan melalui pembelian saham di Aster Chemicals and Energy Pte. Ltd. (Aster) anak usaha yang sepenuhnya dimiliki oleh Shell Singapore Pte. Ltd.

Direktur TPIA Suryandi menyampaikan, Aster merupakan aset kilang dan kimia terintegrasi yang berlokasi di Pulau Bukom dan Pulau Jurong, Singapura. Di Pulau Bukom, Aster memiliki kilang minyak yang berkapasitas 237.000 barel per hari dan kilang Ethylene Cracker/ECC dengan kapasitas 1,1 juta ton per tahun. 

Sedangkan di Pulau Jurong, Aster mengelola produk hilir petrokimia seperti polyol, monoethylene glicol (MEG), ethylene oxide (HPEO), dan lain-lain.

Baca Juga: TPIA Tuntaskan Akuisisi Saham Shell di Singapore Energy and Chemicals Park

Aster juga memiliki sejumlah infrastruktur pendukung yang tergolong lengkap. Di antaranya adalah pembangkit listrik berkapasitas 174 megawatt (MW) melalui cogen dan turbin, tanah seluas 60 hektare (Ha) tanpa utang, tangki sebanyak 192 unit dengan kapasitas 3,2 juta meter kubik, 10 fasilitas khusus pengolahan air, 13 dermaga, dan 20 pipa bawah laut dengan 7 jalur ke terminal eksternal.

Peran Aster begitu besar di sektor energi dan kimia Singapura. Dalam hal ini, Aster berkontribusi 20%--30% terhadap kapasitas kilang minyak dan ECC di negara tersebut. Aster juga menjadi pemasok utama dan pengelola infrastruktur serta saluran pipa penting di Singapura.

Keunggulan-keunggulan ini yang membuat TPIA bersama Glencore tertarik untuk mengakuisisi Aster.

“Lokasi Aster sangat strategis untuk memastikan efisiensi biaya yang optimal dan konektivitas pasar,” kata Suryandi dalam paparan secara virtual, Selasa (8/4).

Di samping itu, akuisisi ini dilakukan mengingat TPIA melihat adanya peluang bagi Asia Tenggara menjadi pasar dengan pertumbuhan signifikan untuk produk bahan bakar dan kimia. 

Dengan struktur baru paska akuisisi, baik TPIA maupun Glencore dapat memanfaatkan kekuatan bersama untuk mendukung kebutuhan bahan baku dan offtake Aster, serta mencari peluang baru untuk meningkatkan keuntungan.

Suryandi pun memproyeksikan, Aster dapat menghasilkan pendapatan senilai US$ 8 miliar - US$ 10 miliar per tahun. Jika sudah dikonsolidasikan, akuisisi ini berpotensi membuat pendapatan TPIA naik 5 kali lipat pada masa mendatang.

“Nanti mulai 1 Juli aset Aster mulai kami konsolidasikan ke Chandra Asri Group, sehingga efek peningkatan pendapatan akan kami pantau terus pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini,” ujar dia.

Baca Juga: Chandra Asri Pacific (TPIA) Siap Buyback, Siapkan Dana Rp 2 Triliun

Tak hanya itu, akuisisi Aster berpotensi mempercepat dukungan pasokan Ethylene sebesar 1,1 juta ton yang dapat dialirkan ke Pabrik Chlor Alkali Ethylene Dichloride (CA-EDC). Pabrik ini sedang dalam proses pembangunan dan ditargetkan rampung pada 2027. 

Dengan kata lain, keberadaan Aster juga mendukung upaya Indonesia untuk mengurangi impor bahan baku di industri petrokimia dan turunannya.

Manajemen TPIA pun berkomitmen untuk terus mengoperasikan kilang-kilang Aster dengan efisien. TPIA memastikan akan tetap menjalankan proses pemeliharan dan peremajaan kilang secara berkala agar keandalan fasilitas tersebut terus terjaga.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×