kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek sektor telekomunikasi semakin cerah tersokong kehadiran jaringan 5G


Minggu, 27 Juni 2021 / 21:08 WIB
Prospek sektor telekomunikasi semakin cerah tersokong kehadiran jaringan 5G
ILUSTRASI. Prospek sektor telekomunikasi semakin cerah tersokong kehadiran jaringan 5G


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli

Sementara, Chandra mengamati kontribusi pertumbuhan kinerja dari emiten yang sudah menawarkan jaringan 5G belum akan dirasakan di laporan keuangan tahun ini. Penyebabnya, keuntungan dari jaringan 5G baru maksimal jika mendapat dukungan dari ekosistem yang juga sudah terbentuk. 

"Kapabilitas dari handset yang bisa menerima jaringan 5G cenderung berharga premium sehingga monetisasi cenderung menjadi terbatas," kata Chandra. 

David Arie Harton Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia menulis dalam risetnya, dalam jangka menengah para operator telekomunikasi akan lebih rasional dalam menentukan tarif seiring para emiten fokus mencari keuntungan dari investasi di jaringan 5G. 

Terkait usaha para emiten telekomunikasi dalam memberikan jaringan 5G, Chandra mengamati para emiten akan menghadapi tantangan. Diantaranya, para emiten ke depan akan membutuhkan model kerja yang sifatnya terus-menerus dan mencari cara monetisasi yang paling optimal.

Baca Juga: Ciptadana Sekuritas rekomendasikan beli saham Telkom (TLKM), ini alasannya

Namun, dalam jangka panjang, David mengatakan persaingan antar emiten telekomunikasi akan semakin ketat. "Jadi tidak mungkin kalau ke depan para emiten tidak melakukan perang harga untuk mendapatkan pasar yang lebih besar, apalagi bagi emiten yang memiliki neraca keuangan dan spektrum yang lebih banyak," kata David.

Bagaimanapun industri telekomunikasi di Indonesia masih didominasi oleh pelanggan yang memiliki loyalitas rendah atawa sering berganti ke provider yang menawarkan harga lebih rendah. 

Sedangkan, Chandra memproyeksikan ke depan ARPU sektor telekomunikasi harusnya bisa stabil cenderung naik. Katalis positif datang dari aktivitas pelanggan yang berpindah-pindah langganan dari satu provider ke provider lain sudah menurun. Chandra mengamati perang harga antar emiten telekomunikasi juga relatif sudah terbatas.

Chandra merekomendasikan beli TLKM dengan target harga Rp 3.900. Kompak, David juga merekomedasikan beli TLKM dengan target harga Rp 3.800. 

Selanjutnya: Telkom Indonesia (TLKM) akan tebar dividen Rp 16,64 triliun, cek jadwalnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×