kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek reksadana saham diprediksi akan menarik pada akhir tahun


Minggu, 03 Oktober 2021 / 18:37 WIB
Prospek reksadana saham diprediksi akan menarik pada akhir tahun
ILUSTRASI. Reksadana.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana pendapatan tetap sepanjang tiga kuartal tahun 2021 masih juara. Hal ini tercermin dari kinerja Infovesta 90 Fixed Income Fund Index, yang naik 2,88%. Di posisi kedua, reksadana pasar yang tetap positif selama tiga kuartal ini.

Sementara itu, reksadana saham masih terkoreksi tajam (-5.68%) secara year to date. Hasil negatif juga masih dibayangi oleh reksadana campuran (-0,56%). Selain itu, untuk kinerja reksadana pasar uang tetap positif (2,44%) selama tiga semester ini.

Akan tetapi, untuk kinerja di bulan September, reksadana campuran menjadi reksadana yang berkinerja paling baik (0,63%), disusul reksadana saham (0,49%), dan reksadana pasar uang (0,23%). Sementara itu, reksadana pendapatan tetap terkoreksi (-0,09%) di bulan ini.

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi menilai, reksadana pendapatan tetap di tahun ini mendapat dorongan dari karena pasar yang sideways sejak April, sehingga investor mengalihkan ke reksadana dengan dasar obligasi.

Baca Juga: Kinerja seluruh reksadana akan terangkat pemulihan ekonomi

Akan tetapi, di bulan September Reza melihat adanya kekhawatiran dari investor dari tapering yang akan dilakukan Amerika Serikat (AS) di bulan November nanti. Selain itu, karena harganya yang sudah mahal juga membawanya negatif di bulan September.

Walaupun begitu, Reza menambahkan, kalau kekhawatiran tapering ke depannya tidak akan banyak mempengaruhi pasar reksadana, karena investor sudah memperhitungkan tapering pasti terjadi di akhir tahun ini, tepatnya di bulan November.

Akan tetapi, selain dari tapering, kenaikan suku bunga AS dan kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI), diperkirakan akan membuat yield obligasi Indonesia meningkat.

Untuk reksadana saham, Reza menjelaskan kalau berjalan positifnya reksadana saham karena adanya ekspektasi pada pemulihan pasar, pemulihan ekonomi, dan pagu utang AS yang disetujui, walaupun ada risiko dari tapering, dan juga Evergrande yang default. Ia juga melihat, bahwa di akhir tahun masih ada potensi dari reksadana saham.

Baca Juga: Reksadana pendapatan tetap diprediksi masih akan jadi jawara di tahun ini

Di tahun depan, Reza perkirakan pasar reksadana masih akan menarik, karena adanya pertumbuhan dari jumlah investor terutama dari kalangan milenial dan first time jobbers. “Akan terus bertumbuh terbukti jumlah investor reksadana secara khusus semakin meningkat, terutama di kalangan milenial dan first time jobbers,” jelas Reza kepada Kontan.

Di akhir tahun ia perkirakan IHSG akan berada di angka 6.400 dan yield obligasi Indonesia tenor 10 tahun berada di angka 6,2%.

Selanjutnya: Trimegah mengatur ulang strategi investasi di produk reksadana TRIM Kapital Plus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×