Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat PT Wika Realty menjadi idBBB- dengan outlook negatif. Sebelumnya peringkat PT Wika Realty adalah idBBB. Tak hanya, peringkat Wika Realty yang dipangkas tapi juga surat utang jangka menengah alias medium term note (MTN) yakni MTN VI/2017 dan MTN V/2017 milik anak usaha BUMN ini ikut diturunkan.
Penurunan peringkat mencerminkan pandangan Pefindo bahwa profil keuangan Wika Realty akan tetap lemah akibat dari penarikan utang yang lebih tinggi daripada yang diperkirakan. Di tengah-tengah kondisi permintaan properti yang lebih lambat karena dampak wabah corona virus Covid 19. "Kami juga mempertahankan prospek negatif kepada Wika Realty untuk mengantisipasi pelemahan lebih lanjut pada profil keuangan," tutur Aryo Perbongso dan Umar Hareddy Analis Pefindo dalam rilis Rabu (13/5).
Baca Juga: Urban Jakarta & Wika Realty siap garap properti TOD Rp 10 triliun
Wika Realty harus melindungi arus kas mengingat ada dua seri MTN yang akan jatuh tempo pada kuartal IV tahun 2020. Perusahaan ini memperkirakan akan membayar MTN jatuh tempo dengan arus kas operasional atau menerbitkan surat utang lain. "Namun, kami melihat selama masa pandemi ini langkah-langkah tersebut akan sangat tidak pasti dan membuat Wika Realty akan tetap bergantung pada fasilitas pinjaman pemegang saham," kata Umar dan Aryo.
Pefindo masih akan akan terus memantau kinerja Wika Realty selama beberapa kuartal mendatang. Obligor dengan peringkat idBBB memiliki kemampuan yang memadai dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Walaupun demikian, kemampuan obligor lebih mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi.
Peringkat Perusahaan mencerminkan kepentingan strategis Wika Realty kepada perusahaan induknya, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), kualitas aset yang moderat dan lokasi properti yang relatif terdiversifikasi. Namun, peringkat dibatasi oleh profil kredit yang lemah, margin yang lebih rendah dibandingkan perusahaan sejenis, dan sensitivitas terhadap perubahan dalam kondisi makroekonomi.
Peringkat dapat diturunkan apabila kondisi pelemahaan ini terus berlanjut dalam waktu dekat, terutama dari kemampuan perlindungan arus kas dalam memenuhi kewajiban keuangan. Peringkat tersebut juga dapat diturunkan apabila terdapat indikasi penurunan yang signifikan dalam hal dukungan induk, seperti pencabutan fasilitas pinjaman dari pemegang saham.
Namun, prospek peringkat dapat direvisi menjadi stabil apabila Wika Realty secara signifikan meningkatkan pendapatan dan profitabilitasnya atau memperoleh penambahan ekuitas melalui penawaran umum perdana atau private placement yang akan meringankan neraca keuangannya.
Baca Juga: Dampak corona, Wijaya Karya (WIKA) menyiapkan tiga skenario penyerapan belanja modal
Faktor-faktor tersebut juga harus diikuti oleh peningkatan rasio-rasio profil keuangan Wika Realty secara berkelanjutan. Kegiatan bisnis Wika Realty adalah pengembangan realty (rumah dan apartemen), manajemen properti, jasa konstruksi, serta manufaktur dan perdagangan yang berkaitan dengan energi terbarukan melalui anak usaha, PT Wijaya Karya Industri Energi.
Hingga akhir tahun 2019, Wika Realty memiliki aset Rp 11,94 triliun naik dari akhir 2018 sebesar Rp 8,97 triliun. Pendapatan Wika Realty juga masih naik 9,63% secara tahunan menjadi Rp 1,48 triliun. Sedangkan laba bersih perusahaan ini anjlok dalam 79,95% menjadi Rp 56,3 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News