Reporter: Benedicta Prima | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) telah menyiapkan tiga skenario penggunaan belanja modal (capital expenditure/capex) dalam menghadapi situasi di tengah pandemi Covid-19.
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya mengatakan dalam kondisi ringan penggunaan capex sekitar 40%-50% dari target awal. Sedangkan dalam kondisi moderat 30%-40%, untuk kondisi berat sekitar 15%-25% dari target awal. "Tapi mana yang akan dipakai kita masih melihat situasi perkembangan Covid-19 ini akan sampai sejauh mana," jelas Mahendra kepada Kontan, Rabu (22/4).
Baca Juga: Hadapi tantangan Covid-19, Wijaya Karya (WIKA) masih lakukan stress test
Pada awalnya, WIKA menganggarkan capex sebesar Rp 11,5 triliun. Anggaran ini sebenarnya sudah turun dari anggaran 2019 yang sebesar Rp 22 triliun. Dengan asumsi anggaran awal capex tersebut, WIKA mengandalkan kas internal, pinjaman bank, IPO anak usaha dan perpetual notes.
Sebagai pengingat, tahun ini WIKA berencana mengantarkan anak usahanya yaitu PT Wijaya Karya Realty untuk melantai. Namun rencana tersebut masih menunggu kondisi pasar kondusif.
Dengan kondisi tersebut, beberapa hari yang lalu Direktur Utama WIKA Tumiyana menyampaikan kepada Kontan bahwa dalam kondisi moderat Covid-19 hingga Jnui 2020 WIKA masih memiliki kelebihan kas Rp 5 triliun tanpa IPO. Sedangkan bila efek Covid-19 terasa hingga Desember 2020 WIKA masih memiliki kelebihan kas Rp 3,6 triliun.
Berdasarkan catatan Kontan, anggaran awal tersebut menyesuaikan kebutuhan investasi perusahaan terutama untuk penyertaan modal ke entitas anak dan pengembangan usaha di bidang properti, energi dan infrastruktur.
Baca Juga: Bila Covid-19 reda dalam tiga bulan, WIKA bisa genggam kontrak baru 60% dari target
Dengan adanya skenario yang baru saja diumumkan WIKA, Mahendra mengatakan pihaknya belum mendetailkan alokasi capex akan difokuskan kemana. "Kalau itu belum kita definisikan, kita lihat situasi," jelas Mahendra.
Selain membuat skenario serapan capex, WIKA juga telah menyiapkan tiga skenario perolehan kontrak baru. Dalam kondisi paling ringan WIKA diprediksi bisa menggenggam perolehan kontrak baru sekitar 55% hingga 60% dari target. Dalam kondisi moderat bisa menggenggam 45%-50% dan dalam kondisi berat sekitar 20% dari target.
Target perolehan kontrak baru WIKA tahun ini sebesar Rp 65 triliun. Adapun skenario ringan dibuat apabila Covid-19 selesai dalam waktu 3 bulan, moderat dalam waktu 6 bulan dan berat dalam waktu di atas 6 bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News