kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek pasar obligasi akhir 2017 masih menarik


Jumat, 28 April 2017 / 08:10 WIB
Prospek pasar obligasi akhir 2017 masih menarik


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Beberapa emiten ramai-ramai mengumumkan penerbitan obligasi. Kamis (27/4), setidaknya ada dua emiten yang resmi mengumumkan, yakni PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) dan PT Indosat (ISAT).

Reza Priyambada, analis Binaartha Parama Sekuritas menyatakan, banyaknya emiten yang meramaikan pasar obligasi lantaran efek dari rendahnya suku bunga. Hal itu berdampak langsung terhadap besaran kupon yang ditawarkan dalam penerbitan tersebut. "Obligasi ini kan sifatnya beban yang harus dibayarkan emiten. Kalau suku bunga rendah, itu akan menarik perusahaan," ujar Reza kepada KONTAN, Kamis (27/4).

Biasanya penggunaan dana obligasi tersebut untuk refinancing dan ekspansi. Menurut Reza, tujuan apapun tetap memiliki pertimbangan tersendiri.

Dari sisi investor tentu lebih menginginkan untuk ekspansi. Sementara kalau dari korporasi, lebih memberatkan untuk refinancing. "Untuk refinancing, sehingga bisa jadi pertimbangan, mengganti obligasi lama menjadi baru dengan bunga yang lebih rendah," ungkapnya.

Menurutnya, sampai dengan akhir tahun ini, pasar obligasi akan dominasi oleh SUN. Hal itu karena besarnya SUN yang ada di pasar. Selain itu, perbaikan ekonomi, baik pemulihan dari makro maupun kinerja emiten, berdampak langsung terhadap permintaan. "Akan banyak emiten yang akan mengantri memohonkan pada OJK untuk menerbitkan obligasi," ungkapnya.

Sementara itu, Bima Setiaji analis NH Korindo Sekuritas Indonesia menyatakan, salah satu alasannya karena kondisi ekonomi Indonesia untuk tahun ini sudah mulai membaik. Hal ini, lanjutnya membuat emiten akan lebih banyak melakukan ekspansi sehingga mereka butuh modal capex yang besar. "Salah satu sumber pendanaannya yah bisa lewat menerbitkan obligasi di pasar modal," ujar Bima kepada KONTAN, Kamis (27/4).

Apalagi dari awal tahun, menurutnya telah terlihat tren penurunan yield obligasi berdenominasi valas. Sehingga dengan melandainya yield tersebut, berdampak terhadap penurunan biaya dana emiten. Sehingga, menjadi momen yang tepat untuk emiten menerbitkan obligasi.

Selain itu, setelah The Fed menaikkan suku bunga, maka kekhawatiran pasar mereda dan membuat risiko di pasar modal rendah. Sehingga menerbitkan bonds menjadi opsi yang menarik. "Setahu saya hingga kuartal 1 2017 ini BEI sudah mencatatkan 14 emisi obligasi dari 13 perusahaan dengan senilai total Rp 22,3 triliun," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×