Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau diperkirakan akan menghadapi sentimen negatif sepanjang sisa tahun ini, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) masih punya prospek menarik karena memiliki proyek yang terdiversifikasi dan ditunjang oleh kondisi fundamental yang solid.
Analis Panin Sekuritas Ishlah Bimo dalam risetnya pada 15 Juli 2021 menuliskan, adanya peningkatan risiko pada sektor infrastruktur seiring kembali melonjaknya kasus Covid-19. Menurutnya, hal ini berpotensi membuat beberapa proyek tertunda.
“Selain itu, potensi realisasi kontrak baru 2021 juga bisa berada di bawah target akibat pengalihan anggaran untuk tender proyek baru. Belum lagi, proses tender akan kembali berjalan lebih lama atau pun project owner baik dari BUMN dan swasta akan lebih konservatif dalam pengelolaan belanja modal,” tulis Islah dalam risetnya.
Adapun, hingga akhir Mei kemarin, PTPP telah menggenggam perolehan kontrak baru sebesar Rp 6,7 triliun. Perolehan ini setara dengan 22,3% dari target PTPP pada tahun 2021 yaitu Rp 30,2 triliun.
Baca Juga: Saham BUMN Karya melesat terdorong isu investasi aset, ini rekomendasi analis
Beberapa contoh proyek signifikan yang didapatkan di periode tersebut di antaranya adalah proyek Junction Dawuan Tol sebesar Rp 825,0 miliar, Pegadaian Tower sebesar Rp594,0 miliar, KIT Batang Road Phase 1.4 sebesar Rp350,0 miliar, dan SEZ Mandalika Infrastructure Project Phase 2 sebesar Rp342,0 miliar.
Lebih lanjut, Ishlah juga melihat walaupun sektor konstruksi masih bisa beroperasi 100% di tengah pemberlakuan PPKM Darurat belakangan ini, menurutnya PTPP masih akan terkena imbas negatifnya.
Oleh sebab itu, ia memperkirakan potensi burn rate dapat menurun namun tidak sedalam tahun 2020. Adapun, burn rate PTPP saat ini tercatat sebesar 21,9% di kuartal I-2021.
Sentimen negatif lainnya datang dari pemerintah yang merevisi turun anggaran pembangunan untuk dialokasikan ke penanganan Covid-19. Di mana sebelumnya Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan mempunyai anggaran Rp 149,8 triliun dan Rp 45,6 triliun namun dipangkas menjadi masing-masing Rp 139,9 triliun dan Rp 33,2 triliun.
Baca Juga: IHSG menguat 0,21% ke 6.029 pada perdagangan Rabu (21/7), asing catat net buy
Oleh karena itu, Ishlah pun merevisi turun pendapatan PTPP pada tahun ini dari semula Rp 20,5 triliun menjadi Rp 19,1 triliun. Sementara proyeksi laba bersih juga dipangkas dari sebelumnya Rp 431 miliar menjadi Rp 404,6 miliar.
“Meski begitu, kami tetap melihat positif untuk PTPP didasari oleh tipe proyek yang terdiversifikasi. Selain itu, PTPP punya neraca yang tergolong solid, di mana net gearing PTPP berada di level 1,3x pada kuartal I-2021 (rata-rata peers 1,6x),” imbuh Islah.
Oleh karena itu, Panin Sekuritas masih memberikan rekomendasi beli untuk saham PTPP dengan target harga Rp1.500 per saham.
Selanjutnya: Jokowi ubah status Perum Perikanan Indonesia (Perindo) jadi Persero
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News