Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto
Bahkan Wahyu mengatakan, harga perak yang selama ini cenderung anjlok, bisa terdampak positif dari tren pelonggaran moneter di beberapa negara tersebut.
Harga platinum dan paladium juga cenderung menunjukkan pergerakan yang positif dan berpotensi menguat dengan tren penurunan suku bunga acuan tersebut.
Baca Juga: Harga emas Antam turun Rp 6.000
Untuk harga Platinum, dia menilai harganya tengah berada dalam tren konsolidasi rebound, meskipun di Mei 2019 harganya sempat anjlok.
Sedangkan dilihat dari prospek pasar platinum cenderung headwinds, sehingga masih belum ada gambaran jelas untuk ke depannya. Meskipun rata-rata logam mulia cenderung menguat akhir-akhir ini, tapi tidak dengan logam industri seperti Platinum.
"Platinum agak stuck, mirip dengan silver. Pergerakan harganya belum kuat menuju bullish. Namun, karena sedang di dekat lower area jangka panjang maka tren yang tadi speculative buying bisa muncul," ungkapnya.
Untuk saat ini, harga platinum relevan di kisaran US$ 800 per ons troi hingga US$ 1000 per ons troi. Sedangkan untuk jangka menengah US$ 850 per ons troi hingga US$ 900 per ons troi dengan rekomendasi buy on weakness.
Baca Juga: Harga emas masih turun dalam sepekan terakhir
Sedangkan untuk prospek harga Paladium, Wahyu mengatakan tren pergerakannya mirip dengan harga emas. Paladium yang kini juga dijuluki the new gold terus bergerak mengalahkan level gold.
Hal ini karena pergerakan emas global yang cenderung tertahan di tahun lalu, sedangkan paladiun terus melaju sembari mencetak rekor tertingginya.