Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ultra Jaya Milk Industry Tbk (ULTJ) terus berupaya untuk mengembangkan bisnis konsumer.
Muhammad Muthassawar, General Manager Public Relations ULTJ menyatakan bahwa ULTJ pada semester I tahun ini sudah meluncurkan tiga produk baru yaitu Susu Ultra Rasa Karamel, Susu Ultra Rasa Taro serta Teh Kotak Rasa Lemon.
Azwar juga bilang pihaknya belum merasa khawatir sebab secara keuangan, ULTJ tergolong stabil. "Kami tidak punya utang dalam mata uang asing kecuali utang dagang yang jangka waktunya pendek dan jumlahnya relatif kecil," paparnya, Selasa (25/9).
Mengenai belanja modal di 2018, Azwar mengungkapakan bahwa setiap tahun capital expenditure (capex) Ultra Jaya berkisar antara US$ 10 juta-US$ 15 juta. "Sebagian digunakan untuk berbagai keperluan sesuai yang direncanakan, bisa penambahan kapasitas mesin, perluasan pabrik, bangunan kantor, perluasan usaha dan lainnya," ungkapnya.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, bahwa rencana ULTJ merilis produk baru dalam hal ini tidak menjanjikan pasti akan jadi memperbaiki kinerja keuangan di akhir tahun nanti. "Justru saya kira akan menambah beban dari sisi periklanan dan kebutuhan promosi untuk memperkenalkan produk baru. Tapi karena rasio utangnya bagus, jadi jika beban bertambah nanti, kemungkinan hanya berlaku sementara saja," kata William hari ini.
Mengenai dampak pelemahan rupiah, ia juga bilang ULTJ tidak terlalu berdampak. "Kalau terpengaruh, minimal akan ada perubahan seperti harga produknya dinaikkan," tambahnyan
William melanjutkan bahwa untuk ke depan, tantangan bagi ULTJ adalah harus membuat produk yang bisa diterima dan direspons baik oleh masyarakat supaya daya saingnya lebih kuat dibanding emiten sejenis.
Dari sisi saham, William merekomendasikan untuk membeli saham ULTJ. "Secara teknikal, ULTJ berpotensi menguat, saya rekomendasikan beli dengan target harga di jangka panjang Rp 1.500 per saham," tandasnya. Pukul 15.24 WIB hari ini, harga saham ULTJ naik 3,69% ke level Rp 1.265 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News