Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek emiten produsen plastik masih diselimuti awan mendung. Berbagai sentimen negatif mengadang langkah emiten plastik tahun ini.
Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengamini penyebaran virus corona (Covid-19) berpotensi menurunkan permintaan produk plastik. Selain itu, industri plastik juga masih sangat bergantung dengan bahan baku impor.
Di sisi lain, penyebaran virus corona turut melemahkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Dus, hal ini semakin memberatkan kinerja emiten plastik.
Baca Juga: Kurs rupiah melemah, harga jual kemasan Champion Pacific Indonesia (IGAR) naik 7%
Untuk diketahui, ada beberapa emiten plastik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID), PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR), PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS), dan PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC).
Nafan menilai, pergerakan saham emiten-emiten tersebut kurang likuid sehingga menjadi kurang menarik bagi investor. Saham YPAS misalnya, hari ini ditutup bergeming di level Rp 226 per saham. Ini adalah harga saham YPAS sejak perdagangan 1 April 2020, alias sudah 22 hari saham YPAS tidak bergerak.
“Jadi, saya tidak merekomendasikan saham-saham tersebut,” ujar Nafan kepada Kontan.co.id, Kamis (23/4).
Baca Juga: Kurs rupiah melemah, harga jual kemasan Champion Pacific Indonesia (IGAR) naik 7%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News