Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
Nilai kontrak baru secara keseluruhan hingga kuartal III 2022 baru mencapai Rp 65,18 triliun dan perusahaan konstruksi masih harus berupaya lebih untuk mengejar target nilai kontrak baru 2022 sebesar Rp 128,57 triliun.
Oleh karena itu, pihaknya merevisi turun semua nilai kontrak baru BUMN Karya di 2022 dan 2023 sebesar 13,1% dan 24,6% menjadi Rp 101,84 triliun dan Rp 113,29 triliun.
Sentimen positif untuk sektor konstruksi masih berasal dari kenaikan APBN di 2023 sebesar 7,8% secara tahunan ke Rp 392 triliun dan juga dari IKN. Pemerintah telah menganggarkan Rp 466 triliun untuk pembangunan dan ini membuka peluang bagi perusahaan konstruksi untuk membukukan kontrak baru ke depannya.
Total kontrak baru yang sudah dikantongi dari IKN sejauh ini mencapai Rp 7,95 triliun. PTPP memegang kontrak terbanyak sebesar Rp 2,9 triliun, diikuti oleh WSKT Rp 2,55 triliun, ADHI Rp 1,4 triliun dan WIKA Rp 1,1 triliun.
Baca Juga: IHSG Naik 0,13% ke 7.072,5 di Akhir Sesi Pertama, Sektor Teknologi Turun Paling Dalam
Sedangkan prospek JSMR masih terlihat menarik dengan potensi kenaikan volume lalu lintas di akhir tahun dengan adanya libur natal dan tahun baru. Kemudian rencana kenaikan tarif 4 ruas tol sekitar 6-7% sesuai dengan inflasi dua tahun terakhir.
"Selain itu, JSMR akan membukukan laba di kuartal IV 2022 dari divestasi 40% saham di PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek di P/B multiple 1,8 kali dan menurut perhitungan kami, JSMR akan mencatatkan keuntungan sekitar Rp 1,8 triliun dari transaksi ini.
Samuel Sekuritas memberikan rating underweight untuk sektor konstruksi karena belum ada tandanya pemulihan yang terlihat dari penurunan kinerja sembilan bulan tahun ini, kontraksi margin dan realisasi kontrak baru yang masih jauh dari target. Top picks Samuel Sekuritas adalah ADHI dengan rekomendasi buy dan target harga Rp 700 karena performa yang lebih baik dibandingkan peers di kuartal III 2022 dengan kondisi keuangan yang juga menujukkan perbaikan.
Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham BTN (BBTN) Saat Permintaan KPR Masih Tinggi
Juga, PTPP dengan rekomendasi buy dan target harga Rp 1.100 karena kondisi balance sheet yang lebih sehat dibandingkan peers dan memiliki kontrak baru terbesar di IKN. Untuk WSKT Abraham memberikan rekomendasi hold dengan target harga Rp 510 dan untuk WIKA sell dengan target harga Rp 845.
Secara keseluruhan, pihaknya lebih menyukai sektor toll dibandingkan konstruksi karena tingkat mobilitas masyarakat yang mulai membaik dan menuju level pra Covid-19, juga dengan adanya sentimen positif di akhir tahun yang berupa libur natal dan tahun baru. "Kami memberikan rekomendasi buy untuk JSMR dengan target harga Rp 5.040," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News