Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah berhasil mencatatkan pertumbuhan paling tinggi di bulan Februari, para Manajer Investasi (MI) optimistis reksadana pasar uang akan memiliki prospek yang baik hingga akhir tahun nanti. Merujuk data Infovesta, 90 Money Market Fund Index yang merupakan index reksadana pasar uang berhasil tumbuh 0,41% secara bulanan.
Head of Investment Avrist Asset Management (AM) Farash Farich mengaku pasar reksadana uang punya peluang yang bagus ke depannya. Terlebih selama sentimen negatif dari persebaran virus corona masih menghantui pasar aset berisiko.
“Jika sentimen corona belum usai, nilai reksadana pasar uang tetap stabil, khususnya yang mayoritas portofolionya deposito. Oleh sebab itu, kami ke depannya akan tetap fokus diversifikasi portofolio di berbagai bank dengan fundamental baik,” kata Farash ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (3/3).
Baca Juga: Kinerja reksadana pendapatan tetap paling mantap sepanjang 2020
Selain itu, Farash menilai peluang untuk reksadana pasar uang juga akan datang dari para investor yang perlu melakukan switching dari reksadana saham dan pendapatan tetap.
Sementara Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi melihat meski bunga deposito bisa jadi makin turun, reksadana pasar uang akan diuntungkan dengan tidak adanya risiko volatilitas. Lagipula, Reza menambahkan, reksadana pasar uang bisa menjadi first entry bagi investor pemula.
“Guna mempertahankan kinerja kami yang sejauh ini sudah positif, kami masih akan memfokuskan untuk memilih corporate bonds dengan peringkat A- dan bukan dari sektor keuangan sebagai racikan portofolio. Sementara untuk dari bank, kami menetapkan minimal dari bank buku 2,” terang Reza.
Baca Juga: Ini strategi MI dengan kinerja reksadana pendapatan tetap paling moncer
Lebih lanjut, Reza menyarankan kepada para investor yang tertarik dengan reksadana pasar uang bisa memilih reksadana yang kinerjanya mampu mengalahkan bunga deposito di atas inflasi dan BI rate. Sementara Fahrast merekomendasikan reksadana pasar uang dijadikan sebagai kebutuhan jangka pendek. Juga untuk investor yang memiliki toleransi rendah terhadap fluktuasi nilai investasi.
Fahrast memproyeksikan hingga akhir tahun nanti imbal hasil reksadana pasar uang akan mencapai sekitar 5,3% - 5,5% net untuk investor. Sedangkan Fahmi menghitung imbal hasilnya berada di kisaran 5,8% - 6,4%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News