kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   0,00   0,00%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Prospek Cerah, Malah Kinerja Emiten Ini Dibayangi Kerugian Investasi


Kamis, 30 Maret 2023 / 04:50 WIB
Prospek Cerah, Malah Kinerja Emiten Ini Dibayangi Kerugian Investasi


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Tak hanya investor ritel yang bisa boncos akibat berinvestasi di pasar saham. Faktanya, ada beberapa emiten kakap harus rela bottom line-nya terkikis akibat kerugian investasi. 

Ambil contoh, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) melaporkan jumlah kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GOTO pada tanggal 31 Desember 2022 adalah sebesar Rp 6,74 triliun. 

Pasalnya, hal itu membuat laba bersih TLKM harus tergerus. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas Telkom mencapai Rp 20,75 triliun atau melorot 16,18% secara tahunan. 

Baca Juga: Gojek Tokopedia (GOTO) Sumbang 2,2% Terhadap PDB Indonesia pada 2022

Setali tiga uang, PT Astra International Tbk (ASII) juga mencatatkan kerugian atas penyesuaian nilai wajar GOTO dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) sejumlah Rp 1,54 triliun sepanjang 2022. 

 

ASII mencatatkan nilai wajar investasi di GOTO dan MIKA untuk 2022 sebesar Rp 753 per saham. Walhasil, dengan laba bersih ASII sepanjang 2022 sejumlah Rp 28,94 triliun. 

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) juga tercatat mengalami penurunan kinerja. Laba bersih SRTG tercatat sebesar Rp 4,62 triliun di 2022 atau merosot 81,43% dibanding Rp 24,89 triliun pada 2021. 

Anjloknya laba Saratoga disebabkan oleh penurunan keuntungan bersih atas investasi pada saham dan efek ekuitas lain. Pos pendapatan ini merosot 84,75% menjadi Rp 3,72 triliun. 

Baca Juga: Ada Unrealized Loss Rp 6,74 Triliun, Telkom (TLKM) Yakin Valuasi GOTO Terus Tumbuh

CEO Edvisor.id Praska Putrantyo menjelaskan oritentasi para emiten jumbo itu lebih fokus untuk investasi jangka panjang dan membangun kerja sama untuk membangun ekosistem. 

Dia menilai 2022 bukan tahun yang baik bagi perusahaan teknologi, terutama e-commerce sehingga menekan kinerja dan pergerakan harga sahamnya. Ini yang terjadi pada investasi ASII dan TLKM di GOTO. 

"Investasi ini lebih kepada kerjasama jangka panjang untuk membentuk ekosistem yang menguntungkan, bukan sekadar jangka pendek dari capital gain," ucap Praska kepada Kontan, Senin (27/3). 

Meski saat ini masih menelan kerugian, Praska meyakini dengan model bisnis TLKM dan ASII, kedua emiten tersebut tergolong prospektif dan masih menarik untuk dikoleksi. 

Senada, Research & Consulting Manager Infovesta Utama, Nicodimus Anggi mengatakan unrealized loss yang ditanggung TLKM sejatinya sudah disiapkan oleh emiten pelat merah itu, sebab Telkom mengincar untuk investasi jangka panjang. 

Nico menyebut unrealized loss di GOTO tentu sedikit banyak bisa mempengaruhi persepsi investor terhadap saham TLKM. Meski begitu, TLKM masih punya prospek yang menarik di tahun ini. 

Baca Juga: Asing Net Buy Rp 115 Miliar Saat IHSG Merosot di Awal Pekan, Ini Saham yang Dikoleksi

"Untuk tahun ini ada potensi ekspansi bisnis TLKM yang akan dilakukan, apalagi jelang kampanye pemilu, meningkatnya trafik mobile data akan menguntungkan," jelas dia. 

 

Nico bilang perusahaan investasi seperti SRTG yang kinerjanya dipengaruhi kinerja pasar lebih cocok untuk dilirik jika kondisi di market sudah sangat berkurang untuk memitigasi risiko. 

"Lebih cocok saat volatilitas berukang untuk memitigasi risiko, bukan saat seperti ini yang masih dihadapkan pada berbagai ketidakpastian," tandasnya.

Baca Juga: Pertamina Hulu Energi, Inalum, Logam Mulia Antam Akan IPO? Begini Prospeknya

Adapun Nico merekomendasikan beli untuk TLKM dengan target resistance terdekat Ro 4.200, kemudian jika tembus bisa ke level Rp 4.330. Adapun TLKM ditutup menguat 1,23% ke level Rp 4.100 pada Rabu (29/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×