kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,53   6,07   0.66%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek batubara masih berat, simak rekomendasi saham Indika Energy (INDY)


Senin, 28 September 2020 / 17:33 WIB
Prospek batubara masih berat, simak rekomendasi saham Indika Energy (INDY)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Indika Energy Tbk (INDY) selama enam bulan pertama 2020 mengalami tekanan. Emiten pertambangan batubara tersebut membukukan kerugian sebesar US$ 21,91 juta. Pada periode yang sama tahun lalu, INDY masih membukukan laba bersih senilai US$ 12,66 juta.

Mengutip laporan keuangan, kerugian ini sejalan dengan menurunnya kinerja topline INDY. Per semester I-2020, penghuni Indeks Kompas100 ini membukukan pendapatan bersih senilai US$ 1,13 miliar, turun 18,26% dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni US$ 1,38 miliar.

Meski demikian, Head of Corporate Communications Indika Energy Ricky Fernando enggan untuk mengomentari lebih lanjut mengenai kinerja INDY per semester pertama 2020 tersebut. “Kami tidak bisa memberikan komentar lebih lanjut karena kami sudah memasuki black-out period,” ujar Ricky, Senin (28/9).

Yang jelas, INDY masih mempertahankan target produksi untuk tahun ini, yang telah disepakati oleh pemerintah, yakni sebanyak 30,95 juta ton. Target produksi ini terbagi atas dua porsi, yakni Kideco Jaya Agung sebesar 29,65 juta ton dan Multi Tambang Utama sebesar 1,3 juta ton.

Baca Juga: Indika Energy (INDY) cetak rugi bersih US$ 21,91 juta di semester I-2020

Per Juli 2020, realisasi produksi batubara INDY mencapai 20,4 juta ton. Produksi ini terdiri atas produksi Kideco Jaya Agung sebesar 19,5 juta ton batubara, yang hampir sama dengan  realisasi produksi Kideco pada periode yang sama di tahun lalu, yakni sebanyak 19,6 juta ton.

Angka produksi juga disumbang oleh Multi Tambang yang memproduksi 900.000 ton batubara per Juli 2020. Jumlah ini juga  sama dengan realisasi produksi di periode yang sama tahun sebelumnya.

Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas menilai prospek Indika Energy masih berat. Sebab, harga batubara masih fluktuatif dan masih rentan terkoreksi sering dengan permintaan yang terganggu akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Indika Energy (INDY) akan terbitkan global bond US$ 650 juta, simak peruntukannya




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×