kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.383.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.743   88,00   0,53%
  • IDX 8.546   -56,26   -0,65%
  • KOMPAS100 1.180   -13,23   -1,11%
  • LQ45 852   -12,74   -1,47%
  • ISSI 302   -1,64   -0,54%
  • IDX30 440   -5,94   -1,33%
  • IDXHIDIV20 508   -7,68   -1,49%
  • IDX80 133   -1,71   -1,28%
  • IDXV30 137   -0,85   -0,62%
  • IDXQ30 140   -2,66   -1,87%

Prospek Agung Podomoro (APLN) 2025-2026: Analis Rekomendasi Hold Saham


Jumat, 28 November 2025 / 08:24 WIB
Prospek Agung Podomoro (APLN) 2025-2026: Analis Rekomendasi Hold Saham
ILUSTRASI. Petugas melayani pengunjung pameran investasi properti Agung Podomoro “Flexi Homes, Flexible Cara Bayarnya” di Senayan City Mall, Jakarta, Selasa (13/8/2024). Dalam pameran ini, Agung Podomoro menampilkan berbagai pilihan hunian yang mengedepankan fleksibilitas dan kemudahan pembayaran bagi konsumen, serta pilihan cara bayar yang lebih fleksibel. Pameran ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak calon pembeli dari berbagai kalangan, serta memberikan solusi kepemilikan rumah yang sesuai dengan kondisi finansial mereka. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan kinerja kurang impresif sepanjang Januari–September 2025.

Emiten properti ini membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 57,95 miliar pada kuartal III-2025, memburuk 40,17% year on year (YoY) dari rugi Rp 41,34 miliar pada kuartal III-2024.

Per 30 September 2025, APLN membukukan penjualan dan pendapatan usaha Rp 2,64 triliun, turun 4,7% dari Rp 2,77 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: IHSG Terkoreksi 0,65% ke 8.545, Cek Saham Net Sell Terbesar Asing, Kamis (27/11)

Dari komposisi pendapatan, pengakuan penjualan naik menjadi Rp 1,65 triliun, tumbuh tipis 1,2% dari Rp 1,63 triliun pada kuartal III-2024.

Sementara itu, pendapatan berulang dari segmen perhotelan dan mal tercatat Rp 988,8 miliar, turun cukup dalam sebesar 13,3% YoY dari Rp 1,14 triliun.

Koreksi Setelah Penjualan Aset

Corporate Secretary APLN, Justini Omas, menjelaskan bahwa penurunan kinerja tahun ini dipengaruhi oleh penjualan Pullman Ciawi Vimala Hills pada akhir tahun 2024.

“Namun demikian, penjualan aset dengan value tinggi tersebut memperkuat fundamental bisnis perusahaan, terutama melalui percepatan pelunasan utang,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (26/11/2025).

Baca Juga: Bursa Asia Bergerak Variatif Jumat (28/11) Pagi, Inflasi Tokyo di Atas Ekspektasi

APLN mencatatkan marketing sales Rp 1,24 triliun per September 2025, lebih rendah dari capaian Rp 1,37 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Segmen rumah tapak tetap menjadi penyumbang terbesar melalui proyek Podomoro Park Bandung, Bukit Podomoro Jakarta, dan Podomoro Golf View.

Justini menyebut permintaan hunian tapak masih bertahan positif, namun perusahaan perlu menyesuaikan strategi dengan kondisi daya beli masyarakat yang melemah.

Salah satu langkahnya adalah menghadirkan unit rumah berukuran lebih compact dengan harga lebih terjangkau tanpa mengurangi kualitas kawasan.

APLN optimistis kinerja kuartal IV-2025 akan meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya.

Momentum Natal dan libur akhir tahun diperkirakan menjadi pendorong utama pendapatan berulang dari sektor perhotelan dan pusat perbelanjaan.

Baca Juga: Monetisasi Fiber Optik Kian Dekat, Analis Rekomendasikan Buy untuk ISAT

 

Pandangan Analis

Menurut Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, lemahnya kinerja APLN terutama dipengaruhi oleh permintaan properti yang lesu.

“Hal itu tercermin dari marketing sales APLN yang masih underwhelming,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (28/11/2025).

Nafan menilai prospek APLN hingga akhir 2025 dan sepanjang 2026 masih terbatas. Kondisi ini membuat pasar cenderung prudent dan wait and see terhadap saham APLN.

Baca Juga: Saham Rekomendasi BRIDS untuk Jumat (28/11): Cermati BRPT, IMPC, CBDK

Mengutip RTI, saham APLN turun 2% dalam sebulan terakhir, namun masih naik 6,52% year to date (YTD). APLN tercatat memiliki PER -28,79x dan PBV 0,20x.

“Kinerja saham APLN saat ini tergolong sideways dengan range yang cenderung tipis,” jelasnya.

Nafan merekomendasikan hold untuk APLN dengan target harga Rp 102 per saham.

Selanjutnya: Penyakit Langka Hipertensi Paru: Gejala, Diagnosis, dan Harapan Hidup

Menarik Dibaca: Penyakit Langka Hipertensi Paru: Gejala, Diagnosis, dan Harapan Hidup

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×