kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Proses akuisisi dikabarkan terus berjalan, saham Grup Panin terbang


Selasa, 18 September 2018 / 21:24 WIB
Proses akuisisi dikabarkan terus berjalan, saham Grup Panin terbang
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus memerah. Namun, lain halnya dengan saham Grup Panin.

Saham grup milik penguasaha Mukmin Ali Gunawan ini justru mendadak lincah di tengah pelemahan indeks. Pada Selasa (18/9), kelincahan itu masih terjadi.

Saham PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) misalnya. Saham ini ditutup menguat 4,14% ke level Rp 880 per saham pada perdagangan Selasa (18/9).

Setali tiga uang, saham PT Panivest Tbk (PNIN) juga menguat 4,52% ke level Rp 1.040 per saham. Sedang saham PT Panin Financial Tbk (PNLF) juga menguat 4,63% per saham.

Disinyalir, kenaikan itu terkait rumor aksi merger & acquisition (M&A). BCA disebut-sebut mengincar saham PNBN yang bakal dilepas PNLF.

Kedua pihak sempat menampik isu tersebut. Namun, belakangan diketahui jika saham PNBN yang hendak dibeli BCA bukan milik Mukmin Ali, namun milik Australian & New Zealand Banking (ANZ).

Dikabarkan proses itu masih berlanjut. Bahkan, prosesnya sudah dalam tahap penunjukan pihak yang berfungsi sebagai mediator aksi korporasi tersebut.

Kepala Riset Narada Asset Management, Kiswoyo Adi Joe menyarankan, investor sebaiknya berhati-hati dalam menyikapi pergerakan saham berdasarkan rumor. Jika ingin aman, investor yang masih awam sebaiknya jadi penonton saja.

Bahkan, investor dengan jam terbang tinggi pun tetap harus menggunakan batasan. "Sudah untuk sekian persen, lepas dan jangan masuk lagi," ujarnya, Selasa (18/9).

Sebab, tak jarang rumor hanyalah rumor. Akibatnya, saham korban rumor yang sudah terlanjur naik tinggi harganya kembali turun dalam ketika rumornya terkonfirmasi tidak benar.

Tidak masalah jika sahamnya likuid. Akan jadi masalah jika sahamnya tidak likuid. "Mau jual lagi susah," pungkas Kiswoyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×