kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Profit taking dorong imbal hasil SUN kemarin naik


Jumat, 05 Mei 2017 / 10:17 WIB
Profit taking dorong imbal hasil SUN kemarin naik


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. lmbal hasil Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan Kamis (4/5) ditutup dengan mengalami kenaikan. Hal tersebut didorong oleh pelaku pasar yang melakukan aksi ambil untung di tengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menjelaskan, perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 3 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 1 bps. Kenaikan imbal hasil tersebut cukup besar terjadi pada obligasi bertenor 5 - 7 tahun.

"Setelah bergerak dengan mengalami tren kenaikan harga dalam beberapa hari terakhir, pelaku pasar mulai terlihat melakukan aksi ambil untung di pasar SUN sehingga mendorong terjadinya koreksi harga di pasar sekunder," terangnya.

Menurut Made, pelaku pasar masih menanti data pertumbuhan ekonomi yang akan di rilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sehingga memicu investor untuk melakukan aksi ambil untung.

Sementara, volume perdagangan SUN yang dilaporkan pada perdagangan kemarin masih terbilang cukup besar senilai Rp 8,93 triliun dari 34 seri yang dilaporkan. Lalu volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp 2,98 triliun.

Obligasi Negara seri FR0059 menjadi SUN dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp 1,43 triliun dari 52 kali transaksi di harga rata - rata 99,86%. Perdagangan kemarin juga diikuti oleh Obligasi Negara seri FR0072 senilai Rp 1,16 triliun dari 82 kali transaksi di harga rata - rata 105,61%.

Sedangkan dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp 1,03 triliun dari 30 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.

Obligasi Berkelanjutan III FIF Tahap I Tahun 2017 Seri A(FIFA03ACN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp 125 miliar dari 3 kali transaksi di harga rata - rata 100,06% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan II FIF Tahap I Tahun 2015 Seri B (FIFA02BCN1) senilai Rp80 miliar dari 8 kali transaksi di harga rata - rata 101,95%.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×