Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah kabar positif menyulut harga saham emiten tambang mineral. Salah satunya adalah rencana sejumlah produsen mobil top dunia menanamkan modal di Indonesia.
Informasi terbaru adalah soal kesepakatan investasi BYD Group dan Tesla terkait produksi mobil listrik atau electric vehicle (EV) membuat saham sektor ke zona hijau.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan, Indonesia mendekati kesepakatan dengan produsen mobil China BYD Group.
Selain itu, Indonesia juga tengah mendekati produsen mobil listrik Tesla untuk berinvestasi dalam fasilitas produksi mobil listrik.
Baca Juga: Setelah China, Tesla Memangkas Harga Kendaraan Listrik untuk Pasar Amerika Serikat
Luhut mengklaim semua pembuat mobil listrik terbesar di dunia akan berinvestasi di Indonesia.
"BYD Group, nomor satu dunia, Tesla, nomor dua, Hyundai dan lainnya, sedang menyelesaikan kesepakatan dengan Indonesia," ujar Luhut.
Harga saham-saham emiten tambang mineral, terutama yang memiliki bisnis nikel pun melanjutkan penguatan yang sudah menanjak sejak awal pekan ini.
Misalnya, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Corporate Secretary Aneka Tambang, Syarif Faisal Alkadrie mengungkapkan, Antam menargetkan pertumbuhan kinerja produksi dan penjualan produk komoditas nikel, emas serta bauksit.
Khusus untuk produk emas, Antam akan fokus memperkuat cakupan pelanggan di dalam negeri.
Baca Juga: Penjualan Mobil Tesla pada Kuartal IV-2022 di Bawah Ekspektasi
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Rizky Khaerunnisa mengatakan, larangan ekspor sejumlah komoditas mineral memicu kenaikan harga.
Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Roger MM memperkirakan, saham emiten mineral berpeluang melanjutkan rally, setidaknya hingga kuartal kedua 2023. Saat ini, dia menjagokan saham ANTM dan MDKA.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti menambahkan, investor juga perlu mencermati prospek bisnis emiten.
Misalnya saja dalam hal pengembangan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV)
Desy menjagokan saham ANTM dan INCO. Menurut dia, kedua saham ini cocok untuk pilihan investasi jangka panjang.
Ia mematok target harga ANTM di Rp 2.700 dan INCO di Rp 8.000.
Baca Juga: Saham Tesla Anjlok 65% Sepanjang 2022
Analis Maybank Sekuritas Richard Suherman memperkirakan, permintaan nikel untuk EV dan penyimpanan baterai dapat meningkat 7 kali lipat pada 2040.
Alhasil, sektor tambang mineral bakal menawarkan EBITDA dan pendapatan jangka panjang yang menarik, dengan CAGR 19% di periode 2021 hingga 2030.
Emiten seperti INCO, MDKA dan ANTM akan diuntungkan sentimen ini.
Maybank merekomendasikan beli ketiga saham tersebut dengan target harga MDKA di level Rp 5.300, INCO di Rp 8.700, dan ANTM di Rp 2.400.
Baca Juga: Berbohong Soal Jarak Tempuh Mobil, Korea Selatan Denda Tesla Rp 35 Miliar
Kepala Riset FAC Sekuritas Indonesia Wisnu Prambudi Wibowo merekomendasikan hold MDKA, ANTM dan INCO.
Dengan target harga masing-masing Rp 5.500, Rp 2.700 dan Rp 8.900 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News