Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Elnusa Tbk (ELSA) bersama Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 1 Field Jambi berhasil meningkatkan produksi Sumur PPS-X19 dan Sumur PPS-12 secara signifikan.
Hal ini berkat kolaborasi engineering antara Elnusa dan PHR Zona 1 lewat inovasi Dual Completion Velocity String yang belum pernah diterapkan sebelumnya pada lapangan migas onshore.
Perlu diketahui, kegiatan komplesi sumur merupakan serangkaian pekerjaan untuk membuat sumur migas siap diproduksikan atau diinjeksikan setelah kegiatan pengeboran selesai dilakukan.
Baca Juga: Usung Tema Bisnis dan ESG, Media Kontan Juara Umum Elnusa Jurnalistic Award 2025
Inovasi Dual Completion Velocity String ini merupakan pengembangan di lini Coiled Tubing Services Elnusa, di mana diterapkan Permanent Coiled Tubing yang memungkinkan dual completion dan anti cross flow.
Hasil implementasi inovasi ini terbukti meningkatkan produksi minyak pada Sumur PPS-X19 dari 442 barel minyak per hari (BOPD) menjadi 1.418 BOPD. Sementara itu, hasil implementasi pada Sumur PPS-12 meningkatkan produksi minyak dari 73 BOPD menjadi 507 BOPD.
Direktur Operasi Elnusa, Andri Haribowo mengatakan, inovasi ini merupakan langkah terobosan dari Elnusa dalam mendukung optimasi produksi migas dari struktur Puspa Asri di Jambi.
“Elnusa terus berinovasi melalui pengembangan teknologi, termasuk penerapan Dual Completion Velocity String dan solusi tepat guna lainnya, guna mendukung peningkatan produksi migas bagi perusahaan-perusahaan pengguna jasa Elnusa,” kata Andri dalam rilis resmi, Senin (20/10/2025).
Baca Juga: Teknologi Dual Completion Elnusa Dongkrak Produksi Minyak Pertamina Hulu Rokan Zona 1
Penerapan dual completion melalui pemasangan velocity string memungkinkan dua reservoir dengan tekanan berbeda dapat diproduksikan secara bersamaan tanpa saling mengganggu.
Hal ini penting karena pada kondisi normal, produksi bersamaan dari dua reservoir berpotensi menimbulkan cross flow yang dapat mematikan reservoir bertekanan lebih rendah sehingga tidak lagi berproduksi.
Untuk mengatasi hal tersebut, digunakan dua jalur produksi berbeda yang bermuara ke tangki produksi di permukaan. Aliran dari lapisan bawah dialirkan melalui Coiled Tubing, sementara aliran dari lapisan atas diproduksi melalui annulus yang berada di antara tubing produksi dan Coiled Tubing.
Keberhasilan inovasi Elnusa di PHR Zona 1 ini kata Andri membuat PHR Zona 4 juga tertarik untuk mengimplementasikan Dual Completion Velocity String pada dua sumur yang ada di PHR Zona 4. Selanjutnya, direncanakan pemasangan pada beberapa sumur lagi di tahun 2026 mendatang.
Andri mengatakan, keberhasilan implementasi inovasi Dual Completion Velocity String membuka banyak peluang baru bagi Elnusa untuk terus berkontribusi dalam mendukung peningkatan produksi migas nasional.
Baca Juga: Perkuat Industri Hulu Migas, Elnusa (ELSA) Hadirkan Layanan Coiled Tubing Service
Inovasi ini menurutnya tidak hanya menjadi solusi teknis yang efektif, tetapi juga bagian dari upaya nyata perusahaan dalam mendukung program pemerintah untuk mewujudkan ketahanan energi dan swasembada energi di masa depan.
Dengan kompetensi dan pengalaman yang dimiliki, Elnusa kata Andri siap memperluas penerapan teknologi ini pada berbagai lapangan migas lainnya, sekaligus memperkuat perannya dalam mendorong tercapainya target pembangunan sektor energi nasional.
Selanjutnya: Evaluasi Setahun Prabowo-Gibran, Ini Catatan dan Harapan Pelaku Industri Manufaktur
Menarik Dibaca: Simak Ramalan Zodiak Karier & Keuangan Besok Selasa 21 Oktober 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News