kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produksi nikel naik, saham Aneka Tambang (ANTM) direkomendasikan beli


Selasa, 26 Januari 2021 / 06:30 WIB
Produksi nikel naik, saham Aneka Tambang (ANTM) direkomendasikan beli


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) baru merilis laporan operasional yang belum diaudit kuartal IV tahun 2020. Perusahaan ini menunjukkan, kinerja ANTM yang luar biasa selama periode ini untuk tiga segmen bisnisnya yakni feronikel, bijih nikel dan emas. 

Berdasarkan laporan operasional, produksi feronikel ANTM di kuartal IV tahun 2020 tercatat 6.837 ton, atau meningkat 466 ton setara tumbuh 7,3% secara qoq. Produksi bijih nikel ANTM juga menunjukkan peningkatan pada kuartal IV tahun 2020 yakni menjadi 416.917 ton atau naik 28% secara qoq. 

Namun pada segmen emas, volume produksi ANTM turun 9,8% atau 1.350 oz di 4Q20. Di sisi volume penjualan, segmen emas stabil di 222.515 oz.

Baca Juga: Dihukum ganti rugi 1,1 ton emas, saham ANTM masih berpeluang naik, ini alasannya

Produksi feronikel juga membukukan pertumbuhan triwulanan yang positif sebesar 2,7% qoq menjadi 6.639 ton sedangkan volume penjualan bijih nikel tumbuh sangat mencengangkan. Yakni naik dua kali lipat setiap tiga bulan dan mencapai 2 juta ton di kuartal IV tahun 2020. 

Analis Sucor Sekuritas, Hasan dalam riset 22 Januari 2021 menyebut, volume bijih nikel ternyata jauh lebih tinggi dari yang diharapkan. Semula, Sucor memperkirakan, Antam hanya akan menjual bijih nikel pada level yang sama dengan angka kuartal III tahun 2020 yakni kurang lebih 1 juta ton. 

"Hasilnya, kami menyesuaikan perkiraan volume bijih nikel di tahun 2020 menjadi 3,3 juta ton, atau naik 50% dari perkiraan sebelumnya," terang Hasan dalam riset. 

Sucor melihat, permintaan bijih nikel dalam negeri meningkat dalam waktu dekat. "Melihat tahun 2021 dan 2022, kami yakin permintaan bijih nikel dalam negeri akan meningkat secara signifikan di tengah pertumbuhan yang luar biasa dari perkembangan industri Nickel Pig Iron (NPI) Indonesia," jelas Hasan. 

Baca Juga: Harga saham ANTM (Antam) susut 6,8%, cek PER dan PBV terbaru 22 Januari 2021

Menurut Hasan, Indonesia akan menambah sekitar 120 juta ton kapasitas produksi NPI di tahun 2021 - 2022. Hasil olahan nikel yang sangat besar di Indonesia ini membawa kabar positif bagi Antam karena sudah tidak bisa lagi menjual bijihnya di pasar ekspor. 

"Perkembangan positif telah tercermin dari bijih nikel ANTM. Volume penjualan sudah setara dengan volume perusahaan di saat pemerintah memberlakukan larangan ekspor bijih nikel pada Januari 2020," jelas Hasan dalam riset. 

Mengingat cerita positif ini, Hasan mengerek volume penjualan bijih nikel untuk tahun 2021-2022 masing-masing sebesar 25% dan 20% menjadi 5 juta ton dan 6 juta ton. "Kami yakin asumsi volume penjualan ini cukup konservatif mengingat Antam bisa menjual sekitar 2 juta ton pada kuartal IV tahun 2020 dan permintaan bijih nikel domestik lebih tinggi di masa mendatang sejalan dengan selesainya proyek smelter nikel," jelas Hasan. 

Baca Juga: Ini progres proyek hilirisasi nikel Aneka Tambang (ANTM)

Apalagi menurut Sucor Sekuritas, Antam mendapat dukungan pemerintah untuk mengembangkan investasi smelter nikel. "Kisah menarik lainnya bersumber dari rencana pemerintah untuk membangun smelter nikel terbesar mengingat potensi sumber daya yang besar sekaligus untuk menunjang proyek mobil listrik nasional," terang Hasan. 

Untuk itu, Pemerintah berperan aktif dalam pengelolaan industri pertambangan dan pengolahan smelter nikel. "Dalam hal ini, ANTM akan menjadi kunci penerima manfaat dengan investasi nikel sebab banyak perusahaan berbondong-bondong ke Indonesia karena setiap pabrik peleburan nikel membutuhkan bijih nikel," jelas Sucor. 

Sementara itu, ANTM memiliki cadangan bijih nikel yang melimpah dan mampu mendukungnya gelombang positif banjir smelter nikel di Indonesia. Karena itu, Hasan rekomendasi saham ANTM untuk beli dengan target Rp 3.900 per saham. 

"Pada tahap ini, kami meningkatkan perkiraan pendapatan kami untuk 2020F-2021 sebesar 17,9% dan 32,9% seperti yang kami lakukan dalam meningkatkan asumsi volume penjualan bijih nikel," jelas Hasan. Menurut Hasan, target harga Rp 3.900 mencerminkan PE 2021-2022 masing-masing di 48,2x dan 42,5x. 

Baca Juga: Antam beberkan fakta penjualan ribuan kilogram emas ke pengusaha Budi Said

Risiko downgrade rekomendasi saham ANTM adalah harga nikel yang menurun, volume penjualan yang lebih rendah dan pengetatan pembatasan operasional akibat pandemi.

Sucor Sekuritas memperkirakan, pendapatan ANTM di 2020 akan turun menjadi Rp 24,04 triliun dari Rp 32,72 triliun di tahun 2019. Sementara pada tahun 2021, Sucor memproyeksikan, pendapatan ANTM bisa mencapai Rp 26,09 triliun. 

Sedangkan laba bersih ANTM tahun 2020 diprediksi menjadi Rp 1,36 triliun, naik dari 2019 yang membukukan laba bersih Rp 194 miliar. Di tahun 2021, laba bersih Antam diperkiraan menjadi Rp 1,94 triliun mencerminkan laba bersih per saham di Rp 81 per saham. Senin (25/1), harga saham ANTM ditutup turun 0,35% di Rp 2.870 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×