Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) mencatatkan kenaikan produktivitas crude palm oil (CPO) sebesar 3,5% secara tahunan atau year on year (yoy).
Hal ini didorong oleh kenaikan produksi tandan buah segar (TBS) sebesar 2,6% dan Oil Extraction Rate (OER) sebesar 1,9% menjadi 23,19% secara tahunan.
Presiden Direktur DSNG Andrianto Oetomo mengatakan, kenaikan ini didorong oleh membaiknya produktivitas kebun dan pabrik perseroan sepanjang 2023.
Secara kuartalan, produksi CPO dan TBS di kuartal keempat juga meningkat sebesar 10,8% dan 6,4% quarter to quarter (QoQ) dibandingkan kuartal sebelumnya.
Baca Juga: Serapan Capex Dharma Satya Nusantara (DSNG) Sudah Hampir 100%
“Dengan demikian, total perbandingan pencapaian produksi TBS pada semester pertama dan kedua 2023 adalah sebesar 46% banding 54%,” ungkaprnya dalam rilis yang diterima Kontan, Selasa (30/1).
Kenaikan produksi tahunan TBS juga mendorong kenaikan produksi palm kernel (PK) dan palm kernel oil (PKO) masing-masing 4,3% dan 6,3% YoY selama tahun kemarin.
Hingga akhir 2023, DSNG berhasil mempertahankan level Free Fatty Acid (FFA) di bawah 3% yaitu 2,96%, yang menjadikan CPO DSNG berkualitas premium.
Andrianto mengatakan, perseroan saat ini terus mendorong produktivitas melalui penerapan Good Agriculture Practices (GAP) yang konsisten serta pemanfaatan teknologi tepat guna. Hal ini dilakukan untuk menghadapi tantangan cuaca seperti kekeringan yang terjadi tahun lalu.
Baca Juga: Dharma Satya Nusantara (DSNG) Targetkan Penjualan CPO Tumbuh 10% Tahun Ini
“Kami juga terus berinovasi agar produktivitas kebun-kebun perseroan dapat terus ditingkatkan,” katanya.
Selain itu, DSNG juga mencatatkan kenaikan volume penjualan CPO sebesar 4% YoY menjadi 665 ribu ton, dan Palm Kernel Oil (PKO) sebesar 1,2% YoY menjadi 39 ribu ton.
Rata-rata harga penjualan (average selling price/ASP) CPO DSNG di tahun 2023 lebih tinggi 1,9% YoY menjadi Rp 11,39 juta per ton. Namun, ASP PKO lebih rendah 25,8% menjadi Rp 12,97 juta per ton seiring dinamika pasar.