Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
Untuk segmen kayu, kelesuan pasar internasional yang dirasakan sejak akhir tahun 2022 masih menjadi tantangan terbesar perseroan di sepanjang tahun 2023.
Kondisi suku bunga yang terus meninggi di berbagai negara sejak Maret 2022 serta over-inventory yang terjadi di Jepang, telah berdampak negatif terhadap pasar properti global, yang pada akhirnya mempengaruhi volume permintaan dan harga jual produk kayu yang dihasilkan oleh Perseroan.
Alhasil, penjualan produk panel dan flooring mengalami penurunan masing-masing sebesar 14% dan 33,9% YoY, meskipun penjualan per kuartal sepanjang tahun 2023 masih mengalami peningkatan dari kuartal ke kuartal.
Baca Juga: Produksi CPO Dharma Satya Nusantara (DSNG) Naik 3,5% di 2023
Lebih lanjut, ASP produk panel turun 17,5 YoY sedangkan ASP produk flooring masih meningkat 1,3% YoY.
Menurut Andrianto, hingga akhir 2023, DSNG telah melaksanakan sejumlah program peremajaan pada kebunkebun Perseroan yang sudah tua dan tidak produktif.
Perseroan telah melakukan penumbangan sebanyak 673 hektar (ha) dan penanaman kembali dengan bibit unggul seluas 500 hektar. Dengan demikian, total lahan tertanam pada akhir 31 Desember 2023 adalah 112,7 ribu hektar dengan mature area sebesar 105,7 ribu hektar.
Baca Juga: Serapan Capex Dharma Satya Nusantara (DSNG) Sudah Hampir 100%
“Upaya peremajaan ini mulai dilakukan untuk memastikan keberlangsungan produktivitas kebun Perseroan tetap terjaga baik di masa yang akan datang,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News