kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produk konsumen bermerek menyumbang margin terbesar bagi Indofood (INDF)


Kamis, 31 Oktober 2019 / 11:24 WIB
Produk konsumen bermerek menyumbang margin terbesar bagi Indofood (INDF)
ILUSTRASI. Pabrik mi instan PT Indofood Sukses Makmur factory di Bekasi, 22 Juni 2001. Laba Indofood Sukses Makmur (INDF) melejit 25% menjadi Rp 3,53 triliun pada akhir kuartal ketiga.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatatkan pertumbuhan penjualan dan laba positif. Pendapatan INDF naik 6% secara year on year (yoy)  menjadi Rp 57,85 triliun. Sedangkan laba INDF melejit hingga 25% menjadi Rp 3,53 triliun.

Laba INDF ini ditopang oleh bisnis produk konsumen bermerek. Tak cuma memiliki kontribusi terbesar, segmen produk konsumen bermerek memiliki margin usaha terbesar bagi INDF.

Baca Juga: Laba ICBP naik dobel digit, Anthoni Salim: Kami hati-hati hadapi perkembangan global

Melansir laporan keuangan INDF kuartal III 2019 yang dipublikasikan Kamis (31/10), produk konsumer bermerek paling banyak berkontribusi pada penjualan neto sebesar Rp 32,46 triliun, diikuti segmen Bogasari sebesar Rp 17,26 triliun. Segmen Agribisnis berkontribusi Rp 10,02 triliun, dan distribusi Rp 3,13 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan INDF per September 2019, margin usaha bisnis produk konsumen bermerek mencapai 16,99%. Sedangkan margin usaha Bogasari mencapai 8,25%. Margin usaha agribisnis pada sembilan bulan pertama tahun ini mencapai 1,48%. Sedangkan margin usaha bisnis distribusi mencapai 4,73%.

Baca Juga: Penjualan hanya naik 6%, Indofood Sukses Makmur (INDF) mencatat kenaikan laba 25%

Emiten yang bergerak di sektor makanan dan minuman ini mencatatkan kenaikan total aset 0,54% dari Rp 96,53 triliun pada Desember 2018 menjadi Rp 97,06 triliun di akhir September 2019 ini. Pada akhir September, INDF memiliki total liabilitas Rp 45,09 triliun dan ekuitas Rp 51,96 triliun.

Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, Anthoni Salim mengatakan Indofood telah menunjukkan ketangguhannya yang terlihat dari pertumbuhan yang positif baik pada penjualan dan keuntungan triwulan III tahun ini. “Grup CBP dan Bogasari terus mencatatkan kinerja yang baik, sedangkan Grup Agribisnis masih tertekan oleh harga CPO yang rendah selama tahun berjalan ini,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Kamis (31/10).

Baca Juga: Salim Ivomas (SIMP) mencetak rugi bersih Rp 469 miliar di kuartal III 2019

Anthoni menyatakan ke depannya, INDF akan tetap fokus untuk meraih peluang yang ada serta mempertahankan keunggulan kompetitif.

Sekadar informasi, INDF memiliki empat segmen utama. Produk konsumen bermerek dijalankan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) memproduksi mi instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, serta minuman.

Bogasari merupakan segmen bisnis tepung terigu dan pasta Grup Salim. Grup ini pun didukung oleh unit usaha perkapalan dan kemasan.

Segmen ketiga adalah agribisnis, termasuk di dalamnya dua emiten sawit, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP). Terakhir adalah segmen distribusi, yang mendistribusikan sebagian besar produk konsumen Indofood dan anak-anak usaha serta pihak ketiga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×