Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Primadaya Plastisindo (PDPP) untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) makin dekat. Mengutip laman e-IPO, Kamis (3/11), PDPP memasang harga penawaran Rp 200 per saham.
Ini merupakan batas atas dari harga penawaran yang dipasang dalam periode bookbuilding, yakni di rentang Rp 195 sampai dengan Rp 200. Dalam initial public offering (IPO), PDPP melepas sebanyak-banyaknya 500 juta saham biasa atas nama atau 20% dari jumlah seluruh modal disetor setelah penawaran umum perdana saham.
Dus, perusahaan yang bergerak dalam bidang industri barang dari plastik untuk pengemasan tersebut meraup dana segar sebesar Rp 100 miliar dalam aksi korporasi ini.
Dana yang diperoleh dari hasil IPO akan digunakan oleh PDPP untuk dua keperluan. Pertama, sekitar 67% akan digunakan untuk ekspansi pembelian mesin-mesin dan meningkatkan kapasitas produksi serta untuk menambah varian produk yang akan dipasarkan, seperti mesin PET preform, PET blowmoulding, thermoforming, blowmoulding HDPE, dan screw cap.
Baca Juga: Pendiri Agung Sedayu Group jadi Investor Strategis Primadaya Plastisindo (PDPP)
Kedua, sisanya sekitar 33% akan digunakan untuk modal kerja antara lain pembelian raw material HDPE, PET, PP dan operasional perusahaan.
Masa penawaran umum berlangsung mulai Kamis (3/11) hingga Senin (7/11) dengan tanggal penjatahan jatuh pada Senin (7/11).
Tanggal distribusi saham berlangsung pada Selasa (8/11). Saham PDPP rencananya akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (9/11).
Di mana, PT Semesta Indovest Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam gelaran IPO PDPP
Asal tahu, PDPP merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri barang dari plastik yang melakukan penjualan dan pemasaran ke kota-kota besar di Indonesia, yang berfokus pada pulau Jawa dan Sumatra.
Penjualan dilakukan melalui business to business dengan memasarkan langsung pada brand owner dan melalui pasar bebas dengan produk free item
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
