Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berpotensi lanjut melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (27/7). Pergerakan rupiah cenderung dipengaruhi oleh sentimen eksternal.
Kurs rupiah spot melemah 0,17% ke level Rp 15.023 pada perdagangan Rabu (26/7). Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, nilai tukar rupiah berada di angka Rp 15.032 per dolar AS, melemah 0,16% dari Rp 15.007 per dolar AS pada hari perdagangan sebelumnya.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat, investor Indonesia cenderung khawatir terkait dengan potensi nada hawkish pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Juli 2023. Potensi nada hawkish ini seiring dengan harga perumahan di AS yang masih cenderung menguat.
Baca Juga: The Fed Naikkan Bunga Lagi 25 Basis Poin, Tertinggi dalam 16 Tahun
Namun, Josua memperkirakan bahwa The Fed mungkin akan cenderung memberikan sinyal yang less hawkish pada pertemuan mendatang. Dia melihat situasi dari kondisi inflasi perumahan di AS.
"Inflasi perumahan di AS merupakan kontributor utama dalam kenaikan inflasi di tahun 2023 ini," ucap Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (26/7).
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menambahkan, The Fed kemungkinan akan mengesahkan kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada pertemuan kali ini. Kenaikan ini akan menjadi kenaikan ke-11 dalam 12 pertemuan kebijakan terakhir.
Namun, ada ketidakpastian mengenai apakah The Fed akan berusaha menaikkan suku bunganya lagi di akhir tahun atau apakah kenaikan ini menandai akhir dari siklus pengetatan yang agresif. "Dengan begitu, komentar dari Ketua The Fed Jerome Powell setelah keputusan tersebut akan dipelajari dengan seksama sebagai petunjuk para pembuat kebijakan," kata Ibrahim.
Baca Juga: Lesu, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 15.023 Per Dolar AS Pada Hari Ini (26/7)
Di samping itu, bank sentral Eropa juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps lebih pada pertemuan Kamis (27/7). Akan tetapi, para trader mulai mempertanyakan apakah bank sentral ini mampu menaikkannya lagi di tahun ini, mengingat adanya perlambatan ekonomi di zona Euro.
Ibrahim memprediksi, mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.010 per dolar AS-Rp 15.080 per dolar AS pada Kamis (27/7). Sementara Josua memperkirakan, rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 14.950 per dolar AS-Rp 15.050 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News