kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Prediksi kinerja reksadana saham syariah tahun ini


Jumat, 19 Mei 2017 / 21:14 WIB
Prediksi kinerja reksadana saham syariah tahun ini


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Penetrasi jumlah produk syariah di Tanah Air menurut catatan Pasardana Equity Fund Index Syariah masih lebih rendah di bawah. Dengan begitu, perusahaan manajemen investasi masih memiliki ruang untuk meracik produk reksadana syariah.

Beben Feri Wibowo, Senior Research Analyst Pasar Dana menyebut, rata-rata kinerja reksadana saham syariah secara YTD per 8 Mei 2017 sebesar 1,26%, tertinggal dibandingkan kinerja reksadana pendapatan tetap syariah dan campuran syariah yang masing-masing mencatatkan kinerja sebesar 4,22% dan 3,07%.

Adapun kinerja rata-rata reksadana saham syariah mulai bergerak sideways ketika memasuki April 2017 dan cenderung tertekan menjelang akhir April 2017. "Namun kinerja reksadana saham syariah sempat mencatatkan kinerja tertinggi tahun ini di level 3.6% per 31 Maret 2016," ujar Beben kepada KONTAN beberapa waktu lalu.

Menurut Beben, produk reksadana saham syariah sepanjang tahun ini tercatat sebanyak tiga produk atau 7,89% dibandingkan dengan jumlah produk di akhir tahun 2016. Sementara produk konvensional tercatat sebanyak 21 produk atau sekitar 10,61%. "Diduga penyebabnya karena permintaan investor tidak sebesar seperti permintaan konvensional," imbuhnya.

Dia memprediksi rata-rata kinerja reksadana saham syariah hingga akhir tahun akan berada di level 3% hingga 4% (moderat), sementara di level optimis akan ada di kisaran 11% hingga 12%.

Fundamental Indonesia yang baik dan kenaikan rating oleh S&P yang, menurut Beben akan menjadi katalis positif yang akan menopang kinerja reksadana saham syariah ke depan.

Namun, kenaikan suku bunga The Fed menjadi tantangan yang akan harus dihadapi oleh MI dalam mengelola instrumen reksadana saham syariah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×